Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

[Cinta] Kemarin, Aku Menemukanmu

Diperbarui: 14 Maret 2020   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Kemarin, aku menemukanmu. Anganku begitu ingin mengajak raga, meracik ulang bumbu rindu. Namun angin pada malam itu, kembali mengajak pulang sembilu. Mengusik jejak pilu kisah lalu. Tentang kau dan aku.

"Temui aku di tempat biasa, Mas! Pukul sembilan!"

***

Kukira, laju waktu lelah menipuku. Ketika warna pelangi dari letusan kembang api menghiasi langit malam, ketika riuh bebunyian dari terompet menemani detik-detik pegantian malam tahun baru. Kemarin, aku menemukanmu. Pada titik kedua persinggahan kalander baru.  

Aku hanya bisa menunggu. Melewati pertukaran nama-nama hari yang dipenuhi sinar mentari, menanti cahaya jingga yang ditawarkan senja, atau mereguk kebisuan malam yang menyembunyikan rembulan.

Namun, tidak sejak sinar pertama pagi tadi. Aku menunda kabut mimpi, berharap menjadi yang pertama memetik butiran embun. Merangkainya menjadi mahkota dan menjaganya dari hunjaman mentari pagi.

Butuh limaratus tigapuluh menit, aku merangkum segala bening dari nyanyian jiwa, menyusun kata-kata. Agar kau tahu, aku adalah pencinta bukan pendosa.

Hanya sepuluh menit kusisakan untuk meramu secarik surat bersampul coklat, yang tergeletak di atas meja cafe. Dan sepuluh menit melewati angka sembilan pagi.  

***

"Maaf terlambat, Mas!"

Dua tahun. Tak mengubah kebiasaanmu. Tapi, aku tak berharap kau mengubah rasamu untukku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline