Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cara Sederhana agar Tak Lupa Bahagia, Bernostalgia dengan Menyanyikan Lagu Anak-anak, Yuk!

Diperbarui: 4 Maret 2020   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

belajarnotpianika.blogspot.com

Burung kakak tua, hinggap di jendela

Nenek sudah tua, giginya tinggal dua


Topi saya bundar, bundar topi saya

Kalau tidak bundar, bukan topi saya

Masih ingat kedua lagu ini? Lagu pertama, "Burung Kakak Tua" ciptaan AT Mahmud (1930-2010). Dan lagu ini pernah ada perdebatan tentang hak cipta. Mulai dari asal usul hingga klaim negara tetangga.

Lagu kedua, "Topi Saya Bundar" ciptaan Soerjono (1912-1992) yang dikenal dengan sebutan "Kak Sur", dan akhirnya menjadi "Pak Kasur." Kukira, kedua lagu ini bisa masuk kategori legendaris semasa kanak-kanak, tah?

Selain lirik yang gampang dicerna, lagu ini juga memiliki irama dan nada yang nyaris sama. Jadi, rada aneh kalau ada anak-anak yang tak kenal lagu ini, kan?

Ternyata, lagu itu tak hanya seru dinyanyikan oleh anak-anak. Orang-orang dewasa pun akan merasa bahagia. Bahkan terkadang berekspresi lebih kanak-kanak daripada anak-anak. Aih, kok bisa? Aku ceritakan, ya?

Dokpri. Outbond DPURPRPKP Rejang Lebong 2020

Orang Dewasa Menyanyikan Lagu Anak-anak? Seru!
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline