Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Hujan Tak Pernah Merajut Air Mata

Diperbarui: 1 Maret 2020   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Hujan bercerita tentang perjalanan hari yang panjang. Bahkan teramat panjang

Tentang dedaunan yang merunduk pasrah mengeja penantian. Tentang kupu-kupu yang letih memilih putik bebunga yang kehausan. Dan tentang orang-orang kecil menyumpahi hati yang tak pernah terpuaskan.

Beberapa butiran hujan pun singgah di tepi beranda. Mengecam angin yang merusak tujuan semula. Meratapi ketidakberdayaan rasa yang menepis asa, mereguk serpihan cinta yang tertunda.

Tak sepertiku. Hujan tak pernah merajut airmata.

Curup, 29. 02. 2020
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline