Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Sang Pengembara dan Gagak Hitam

Diperbarui: 15 November 2019   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Kepada seekor gagak hitam di puncak menara. Sang Pengembara berteriak dengan suara bergema, "kebebasan!"

Ketika itu orang-orang bisu ditindas, awan hitam membeku pasrah. Saat itu orang-orang pilu dilindas, langit kelam pun memaku salah.

Tak lagi ada nyanyian hati, membingkai irama-irama pelembut jiwa. Tak lagi ada goresan hati, merangkai aksara-aksara pengikat rasa.

Di puncak menara. Sang Pengembara berbisik kepada angin utara, "dimana kebebasan?"

Kepak sayap bayangan hitam berkelebat membelah cakrawala. Menebar berita luka sebagai cerita duka. Melewati lahan-lahan tandus tanpa belukar. Melintasi hutan-hutan hangus yang terbakar.

Gagak hitam menemui amuk gelombang samudera, memberi kabar suka cita.

Kebebasan telah mati. Sang Pengembara ditemukan mati. Diperbudak mimpi.

Curup, 15.11.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline