Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Di Tepi Senja, Kueja Sebuah Nama

Diperbarui: 1 November 2019   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

illustrated by junponblog.com

Aku ceritakan padamu tentang rindu.

Seperti pengembaraan butir embun yang menandai permulaan hari. Meninggalkan pagi yang berkabut sepi. Membiarkan hati memagut laju waktu, memangku tunggu. Meniti titik-titik persinggahan meramu pertemuan tak berujung.

Jejak jarak tak lelah memberitahu, kau tak pernah jauh dariku. Saat langkah kakiku menapaki duri-duri penantian, kau hadir mengusir hadirnya nyeri kecemasan. Laksana mimpi yang bergegas menjemput dunia nyata, aku tahu kau selalu ada. Kita hanya terpisah raga, bukan hati kita.

Seperti persekutuan jagat raya, yang kukuh menggenggam erat rahasia tabir rasa. Ketika kebersamaan lebih berarti di saat kau pernah mereguk pahitnya kehilangan. Dan, kehilangan jauh lebih bemakna jika kau merasakan manisnya kerinduan. Pertemuan adalah muara rindu.

Di tepi senja, kueja sebuah nama. Namamu

Curup, 01.11.2019

zaldychan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline