Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Aku Merindukan Rindumu, Merindukanku

Diperbarui: 29 Oktober 2019   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Akhirnya, kita merayakan kesepian. Matamu melepas kehilangan yang melintasi tirai jendela. Dan mataku sibuk merawat kenanganmu tentang kehilangan, agar tak lagi terluka.

Aku terlambat merakit tungku perapian. Agar kehangatan mengajak pulang senyummu untukku. Atau, akan kubakar ranting-ranting kesedihan yang pernah ada di alam pilu, dan kubiarkan kau tersesat hanya di taman rindu.

Namun kehilangan begitu mahir merajut perih sembilu, melibatkan semesta bersekutu pada ragu. Saat laju waktuku mengusik titik-titik pencarian. Kau meracik jejak-jejak bisu penantian.

Aku merindukan rindumu, merindukanku.

Kita terlalu tua untuk kembali menjadi saksi, prosesi kematian patah hati.

Curup, 29.10.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline