Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Arah Jalan Pulang

Diperbarui: 12 Oktober 2019   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

sejarah telah menoreh tempat ini sebagai arena perjuangan.

tak lagi ada loket-loket yang menawarkan tujuan perjalanan, tak lagi ada barisan bus-bus yang menunggu dengan kelelahan, pun sunyi dari riuh teriakan juga makian orang-orang jalanan.

aku mengenang tempat ini sebagai gerbang pertemuan.

ketika kecemasan hadirkan keresahan-keresahan suatu penantian. mereguk laju waktu yang bergerak lamban menyajikan percik-percik harapan pada ribuan perjumpaan.

saat kegelisahan menawarkan kesedihan dan kepedihan sebuah perpisahan. menghitung lalu waktu yang berdetak pelan merangkum lembar-lembar kesepian pada satu kepergian.

lagi, aku berdiri di sini sebagai titik pertempuran.

tempat meracik ulang puing-puing kenangan usang, yang enggan menemukan arah jalan pulang. tentangmu. tanpamu.

Curup, 12.10.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline