Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

NIK | "Meeting You was Fate" [9]

Diperbarui: 10 Oktober 2019   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

Beningmu ungkapan rasamu. Bersama lalui waktu berdua. Tak banyak kuduga. Untuk apa dan pada sesiapa airmata itu dituju. Ramuan tangismu. Bermacam aroma. Bahkan nirmakna.

Tapi kau perempuanku, dan caramu begitu. Tugasku memilah beningmu. Bahagia? Kecewa? Sesal? Atau himpunan rasa?


Siang itu. Kau hadirkan ceriamu. Hiasi bangun siangku. Tak lama, perlahan kau ajak aku. Telusuri nuansa haru. Tak biru bernada rindu seperti warna ruang tamu.

Aku menatapmu. Kau tekuri ujung jilbabmu. Sesekali kau usap, cincin di jari manismu. Kau angkat wajahmu. Matamu menatapku.

"Nik belum bicara ke Ayah, Mas!"

"Mas udah tahu!"

"Eh? Tapi Nik belum ..."

"Naluri lelaki!"


Kau diam. Matamu menyigi garis wajahku. Kuarahkan mataku keluar pintu. Jalanan sepi. Laksana janji. Bagiku, bermakna jeruji. Mengikat erat kata. Tika kulontar, takkan kukejar.


Inginmu juga inginku. Tetap bersama. Kuikuti syaratmu. Berkali airmata itu terurai. Kukira takkan pernah usai.


"Mas, marah?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline