Layaknya acara kelulusan. Apapun bentuk dan prosesinya. Rangkuman rasa berbaur satu. Ada kejutan. Saat rombongan dari Siguntur Muda, kampung Amak turut hadir. Bagiku, hari itu untuk Amak. Juga abak.
Tak kau sadari. Saat tiba, juga menginap semalam di Siguntur Muda. Sesungguhnya. Dirimu dan hadirmu adalah bunga prosesi wisudaku. Hingga sore minggu itu. Selepas ashar. Kembali ke rumah kostku di Anduring.
Abak duduk di kursi tamu. Aku duduk di pintu masuk. Menikmati rokokku. Amak muncul dari dalam kamar. Kau menyusul di belakang Amak.
"Antar Nunik, ya?"
"Pulang?"
Aku menatapmu. Kau tersenyum. Anggukkan kepala. Aku berdiri. Kau mengerti. Segera pamit, bertukar salam dengan Amak dan Abak. Kau keluar pintu. Berdiri di sampingku. Tapi tak jadi melangkah. Saat suara Amak terdengar.
"Hei! Tak ganti baju?"
"Lah? Ini baru dipakai. Waktu berangkat dari kampung!"
"Baju kaos? Nunik pakai..."
"Nunik mau. Bukan karena baju, Mak!"
"Eh?"