Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Ketika Garis Takdir Mengajak Pergi

Diperbarui: 13 Agustus 2019   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

ketika waktu berdiri kukuh di pintu takdir, tanpa ekspresi mengajak pergi. saat itu, diri terjebak dalam kehampaan sepi, terburu membaca petunjuk hati. mengeja kepenatan jiwa menelusuri jejak-jejak janji.

ketika waktu tak menyediakan jeda, tak berjarak mengusik kematian asa. saat itu, rasa dipaksa menyeduh kepahitan di muara pilu, terhenti mereguk mimpi di lajur tunggu. menguak kelalaian jiwa memeluk tangis jeruji bakti.

ketika waktu tak lagi bermakna waktu, dan rasa tak lagi menemukan tepian asa. saat itu, jiwa menyentuh bisikan pasrah untuk penyerahan abadi. menyapa himpunan penyesalan dalam kesunyian arti.

ketika garis takdir mengajak pergi, kau mengerti. tak pernah ada lagi waktu untuk kembali.

Curup, 12.08.2019
zaldychan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline