Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Terbengkalai di Bilik Tak Berpintu

Diperbarui: 4 Juli 2019   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrated by pixabay.com

angin menuangkan kisah kehilangan segenggam jiwa pada robekan usang kenangan. di antara tarian aksara-aksara rindu yang terpaku bisu, di belantara kertas lusuh warna merah jambu. tentang keinginan yang terperosok di kedalaman jurang angan.

kau menyusun ulang lipatan-lipatan usang kenangan, yang porak-poranda bersama lenyapnya impian. di antara kerutan pori-pori kepedihan masa lalu, pada lesatan mimpi-mimpi yang tak sempat berucap tunggu.

angin mengenang segenggam kata pada secarik ingatan silam. di antara tarian kepak sayap kunang-kunang menyambut kegelapan malam, pada bentangan legam garis waktu yang terpahat diam di dinding kusam. tentang rindu yang terbengkalai di bilik tak berpintu.

Ketika langit senja menjemput jingga yang tersisa. kubiarkan bayangmu, menjejaki langkahku.   

Curup, 04.07.2019

zaldychan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline