getir!
satu-satunya kata yang tebersit di ranting ingatan, dan kuanggap mampu mewakilkan sesaknya tunggu. ketika rasa tersandung pahatan sembilu, berakhir majal menembus waktu menagih rindu. akan kuceritakan padamu, cara bertahan mereguk sendu.
satu-satu dari deret aksara bermakna rela kueja pada ribuan larik puisi, menguji ketegaran jiwa agar tak muram meniti sepi. membisikkan bayangmu pada bulir embun yang mengarungi pagi dengan bahtera sunyi. akan kuceritakan padamu, cara menelan empedu pilu
getir!
satu-satunya rasa yang terbesit di belenggu pagu asa, tergerus lupa di pangkuan luka. ketika lelah hadirkan kemarau doa, dan tersedak berterus terang pada pengakuan dosa. akan kuceritakan padamu, cara meredam sumbu haru.
bila usai kusulam tunggu, akan kuceritakan padamu. menanti titik temu menghampiri. sekali lagi.
Curup, 19.06.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H