Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Pada Kesunyian Jiwa, Menyemai Doa

Diperbarui: 11 Juni 2019   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by : pixabay.com

hamparan kelopak waktu, terdampar di sela-sela ingatan dulu. mengalir gamang menelusuri liang-liang kehampaan, menjamah ketenangan riak-riak penantian. menyimpan airmata di muara luka. lelaki itu memasung rasa, berharap merengkuh asa.

bekas-bekas pergumulan resah, mengguratkan letih pada garis-garis wajah. menemui keheningan kata-kata yang terbatas di sekat rasa, menahan kebeningan pencarian di kesunyian jiwa. lelaki itu tenggelam menikmati senandung malam.

bayang-bayang silam, bertarung menyelami kegelapan diam. menuangi usang benih-benih pertemuan, menaungi ulang nyeri-nyeri keinginan. dan terhenti di ujung kegelisahan, merengkuh pahitnya perpisahan. lelaki itu meresapi kesendirian di puncak kerinduan.

pada kesunyian jiwa, lelaki itu menyemai doa.

Curup, 11.06.2019
zaldychan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline