Sejak pagi hingga malam. Udara sabtu itu hangat. Tapi tidak dirimu. Ada mendung di hatimu. Sejak senja, dua kali beningmu hujani rasa. Itu caramu, ketika berkisah tentang asa. Kau dan aku.
"Nik ikut Mas?"
"Hah?"
"Senin, Mas mau ke kampus!"
"Antar skripsi?"
"Mau? Senin kosong, kan?"
Kau menatapku. Anggukkan kepala, ada senyum di bibirmu. Kuraih kopi bergelas. Bersisa sedikit. Kau reguk habis gelas berisi air putih. Tak bersuara. Kau berdiri. Kau bawa gelas kosong itu. Lenyap di balik pintu. Dan kembali dengan gelas yang sudah utuh penuh. Kau ajukan padaku. Aku tertawa.
"Bayarnya sama, kan?"
"Apanya?"
"Minumnya nambah!"