Aplikasi ponsel yang wajib ada selama liburan? Karena aku tak mengunduh khusus aplikasi untuk liburan. Jadi, susah juga menjawab tema samber thr hari ke-29 ini. Dan lagi, aku menerapkan aturan ponsel di rumah hanya ada satu untuk semua. Aneh, ya? Jika ditanya, bakal banyak jawaban dan alasanku.
Begini, sehari-hari aku kerja dari pagi hingga sore, anak-anak juga sekolah (fullday school), baliknya juga sore, dengan kondisi begitu, Dua alasan utama membuat aturan itu adalah: Pertama agar di rumah tak terjalin "komunikasi bisu" gegara masing-masing sibuk dengan ponsel. Kedua, bersebab anak-anakku masih kecil-kecil dan aku jarang di rumah, jadi kebijakan sepihak itu, memudahkan untuk mengawasi apa yang mereka lakukan saat menggunakan ponsel.
Pernah terjadi keributan? Dulu sering! Namun seiring waktu, Anak-anak malah mengatur dan menyesuaikan sendiri. Kapan waktunya memainkan ponsel, laptop atawa menonton televisi. Tiga macam benda itu, apatah lagi di hari libur dikuasai mereka. Aku? Kecuali anak-anak bosan, Jatahnya mulai jam 8 malam. Haha...
Jadi? Karena ponsel bersama, maka kegunaannya juga untuk semua, kan? Kutulis saja prioritas aplikasi yang wajib dan harus ada di ponselku dan alasannya kenapa harus ada, ya?
Pertama, Aplikasi Media Sosial. Aku baru punya akun di tiga aplikasi. Facebook, Instagram dan Twitter. Ini, agar aku bisa membuka jendela dunia, tak selebar daun kelor duniaku. Dan aturan lain, anak-anak baru boleh punya akun medsos kelas enam. Baru anak sulungku yang mulai remaja (tamat SMP) punya dua akun. Gadis kecilku, tahun ini naik kelas enam. Aku sudah janji, usai lebaran baru dibuatkan akun medsos.
Kedua, Aplikasi Whatapps. Ini adalah wadah komunikasi, shilaturahmi dan berbagi informasi. Apatah lagi banyak grup WA di ponselku. Dari grup keluarga, grup rekan kerja, grup literasi, grup organisasi juga grup dari sekolah anak-anakku. Itu belum termasuk grup WA-nya milik anak-anak.
Ribet? Iya! Gak Khawatir dikepoin anak-anak? Tenang saja, sejak kecil udah diajari menghormati privasi juga menjaga kepercayaan, termasuk di ponsel. Dan, Anak-anakku takkan membaca chat untukku. Aku pun tak akan membuka chat temannya anak-anak. Haha...
Ketiga, Aplikasi Foto dan Video. Ini malah macam-macam. Karena si sulung dan dan gadis kecilku lagi suka "ngoprek" aneka aplikasi foto dan video. Di ponselku, Ada beberapa rekaman si sulung berlagak bak youtuber Atha Halilintar, atau si gadis membuat tutorial memakai hijab! Anak ketiga suka menggambar dan melukis sketsa. Dan, semua anggota udah pernah dilukis! Caranya? Foto di ubah dulu menjadi sketsa, teus dilukis ulang pada kertas gambar.
Apatah lagi liburan lebaran, kan? akan banyak momen foto dan video yang bisa di eksekusi oleh anak-anakku. Makanya menjadi tugas si sulung, untuk recheck memori ponsel, jika hampir penuh kudu di pindahkan ke laptop. Hikmahnya? Terkadang anak-anakku malah bekerja sama untuk itu. Tugasku hanya mengkritik dan memuji saja. Ahaay...
Keempat, Aplikasi Musik dan Games. Karena film udah ada di laptop, maka ponsel hanya berisi aneka genre musik di daftar lagu-lagu kesukaan anggota keluarga. Dari genre pop, slow rock, jazz, dangdut sampai K-pop! Uniknya, anak-anak pada hafal lagu kesukaanku, tapi tidak sebaliknya! Plus game piliha anak-anak! Ada aturan lagi! Di Ponsel hanya boleh dua macam permaianan. Jika ada satu yang baru, harus ada satu yang dihapus. Kejam, ya?
Kelima, Kompasiana. Sudah lima bulan, aplikasi ini ada di layar utama ponselku. Ini adalah wadah khusus aku yang menggunakannya. Untuk melatih diri di ranah tulis-baca-tulis atau baca-tulis-baca! Dan, anak-anakku bebas mengakses aplikasi ini. bahkan anak-anak juga punya beberapa penulis favorit sendiri di Kompasiana. Apatah lagi gadis kecilku, yang diam-diam suka menulis puisi.