Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Kubasuh Airmata diantara Luka

Diperbarui: 3 Juni 2019   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by : pixabay.com

deru angin mengajak riang gelombang, menghempas ombak menyapa bebatuan karang. meluruhkan dedaunan akasia menjejaki tepian pantai, patuh menapaki prosesi alami. kuingin kau tahu, aku menantimu di jarak tunggu.

kaki langit membentuk mozaik berwarna merah jingga. perlahan mentari menjauh, menuju peraduan senja. akupun memeluk batas pandang, terdiam mendekap kenangan. aku mengingat dulu, menikmati waktu bersamamu.

saat ini, tak lagi ada mentari senja, sembunyi ke ufuk barat di titik sempurna. sisakan bayangan awan hitam, pertanda bias cahaya tergantikan bintang malam. berkali, kubasuh airmata diantara luka, tak lagi kucegah pecah tangis duka. untukmu.

kugenggam janji mengeja lalu hari. menanti waktuku pergi. maafkanlah!

Curup.03.06.2019
zaldychan
[Aksara dan Cinta]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline