Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Kurenangi Maaf Tak Berpintu

Diperbarui: 28 Mei 2019   01:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by : pixabay.com

tak mampu kulupakan guratan-guratan cara, yang terpahat di pelepah asa. menyelami butiran-butiran rasa, yang menghangat di sudut mata. dan, airmata adalah titik persembunyian jiwa, ketika asa tak pernah lagi menemukan muara.

tak henti kuseduh goresan-goresan kata,
yang terukir di bibir senja. mendaur ulang tetesan-tetesan makna, yang acapkali bersemayam diam di kepala. dan, menantimu adalah kejemuan tunggu, ketika paduan rindu tak lagi miliki pemandu.

aku keliru melepas titik-titik waktu,
yang terbiar menipu langkah padamu.
hingga terhempas paksa merengkuh selaksa empedu. di lautan perih sembilu, kurenangi maaf tak berpintu.

Curup, 27.05.2019
zaldychan
[Aksara dan Cinta]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline