Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Terbaring di Keranda Sepi

Diperbarui: 19 Mei 2019   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by : pixabay.com

1/
Jakarta. 19 Mei 1998 (Sore)
"Mari berkumpul! Kita berdoa!"

berlapis-lapis kemarahan menghimpun harapan. pengorbanan menuntut pembalasan. luka, darah dan kematian harus dihentikan. berpijak pada keutuhan bangsa. bersatu dengan doa.

2/
Jakarta. 20 Mei 1998 (Pagi)
"Batalkan! Jangan sampai anak bangsa jadi korban!"

kesunyian pagi dihajar deru kendaraan lapis baja. ribuan serdadu memanggul aneka senjata. blokade kawat-kawat berduri melintang di tengah jalan. tetamu menempuh jejak penguasa di rumah tak bertuan. sedangkan penghuni bersemadi di luar halaman.

awan-awan hitam tak pernah berdamai dengan angin, tak henti terhempas dalam pergumulan ingin. berhembus di ujung barat mengelus pelosok timur. terbentang syair-syair perlawanan, mengalir dari air mata dan mata air tanpa sumur. keberanian berpadu kemarahan, bersama menerjang benteng tirani. setiap kawan dan siapa lawan ditandai.

3/
Jakarta. 21 Mei 1998 (istana)
"Demi keutuhan bangsa, saya menyatakan mundur..."

tugas selesai, keinginan tercapai. cucuran air mata, berbaur teriakan suka cita. sujud syukur tersaji di hadapan sangkur. tebaran doa berganti bunga. dan, kembali menuju lorong-lorong persembunyian asa.

4/
(tanpa tanggal, tanpa tahun, tanpa tempat)

lelaki tua mengulang genangan kenangan. menakar lukisan usang perasaan, tak lagi mampu menukar lirik-lirik rongsokan. menunggu pemilik nurani, yang terbaring di keranda sepi. menengadah pada langit, berujar kalimat pahit.

"Akh! Anak-anak reformasi sedang tidur!"

Curup, 19 Mei 2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline