Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Menanti Tetes Terakhir Hujan, Biar Menghapus Jejak Perjalanan

Diperbarui: 14 Mei 2019   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by : pixabay.com

bagimu, memaknai  jatuhnya rintik hujan, adalah waktu memadu ramuan kesepian. melempar manik mata ke penghujung angan, merajut bulir bening yang terbuang tanpa titik perjumpaan. kau menanti tarian hujan melebur derai airmata, berlindung dalam persembunyian putus asa kesendirian.

kuresapi sentuhan lembut butir hujan, membasuh rangkaian pengkhianatan kata yang acapkali dihadirkan lidah, mengurai untaian penyesalan yang terkungkung kelindan pergumulan resah. menikmati hati yang liar jalang, belum mampu mencari tempat untuk pulang

sejauh petualangan elang melintasi cakrawala, akan berhenti pada satu titik penyatuan jiwa. kau tahu? aku menanti tetes terakhir hujan, biar menghapus jejak perjalanan. menuju titik kepulangan.

Curup, 13.05.2019
zaldychan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline