bagimu, memaknai jatuhnya rintik hujan, adalah waktu memadu ramuan kesepian. melempar manik mata ke penghujung angan, merajut bulir bening yang terbuang tanpa titik perjumpaan. kau menanti tarian hujan melebur derai airmata, berlindung dalam persembunyian putus asa kesendirian.
kuresapi sentuhan lembut butir hujan, membasuh rangkaian pengkhianatan kata yang acapkali dihadirkan lidah, mengurai untaian penyesalan yang terkungkung kelindan pergumulan resah. menikmati hati yang liar jalang, belum mampu mencari tempat untuk pulang
sejauh petualangan elang melintasi cakrawala, akan berhenti pada satu titik penyatuan jiwa. kau tahu? aku menanti tetes terakhir hujan, biar menghapus jejak perjalanan. menuju titik kepulangan.
Curup, 13.05.2019
zaldychan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI