Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Tak Kutukar Tabir Takdir

Diperbarui: 7 April 2019   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

picabay.com

kubisikkan namamu lirih pada angin, usai hujan sisakan angkuhnya dingin. biar angin menyapa himpunan duka, yang terbenam di reranting kamboja. agar angin menghempas terjal batu karang, tak lelah teriak meradang. pada satu kata usang. pulang.

berkali kureguk perih laju waktu, mengingat lisan-lisan gagu berucap namamu. tak kutakar semaian rasa itu, mengenang kisah-kisah lalu. dan, takkan kutukar semayam tabir takdir! biarkan aku mengeja titikNya, mengejar garismu.

ketika gugus-gugus aksara menghujam kata. jika rumus-rumus kata menikam rasa. bahkan pergimu, hempaskan jiwa. ujarkanlah pada waktu! aku lelakimu. menunggu.

Curup, 07.04.2019
zaldychan
[Aksara dan Cinta]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline