Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Pujangga Tua Terluka oleh Kematian Makna

Diperbarui: 29 Maret 2019   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by : pixabay.com

jemari kaki kumbang betina, terhenti pada bangkai mahoni tua. dengung kepak sayapnya, menghujat sabda-sabda burung. yang mengukir ceruk-ceruk mendung. kumbang jantan sembunyi dalam kegelapan. berkisah tentang domba-domba, bercerita tentang punuk-punuk unta. pujangga tua terluka, oleh kematian makna.

peziarah-peziarah berseragam zirah, memandu tangis di makam-makan sejarah. menghujat kata-kata kumuh, dan mengukir aksara-aksara lusuh. seruan amiin berkumandang di awan, sepasang kumbang mengeja hujan. pujangga tua menggali kuburan, menimbun airmata-airmata zaman.

sepasang kumbang, tumbang di musim semi. tergeletak mati, diantara jamur-jamur sisa mahoni. sepi hujatan, sunyi ukiran, tanpa tangisan. peziarah-peziarah berbaju zirah, memaknai sejarah. pujangga tua berpakaian sejarah, musnahkan zirah. di sudut jendela harapan, abu kegelapan tenggelamkan kehidupan.

Curup, 29.03.2019
zaldychan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline