aku mengingat jeda dulu, tika jemarimu meniti hariku. membelai helai-helai waktu, mengusap luapan riak rindu. dan berakhir di ujung malam. saat tampuk-tampuk lelah bersemayam. dalam diam, bulan pun ikut mencumbui malam.
berkali, aku berkelahi dengan teka-teki. tika retak-retak mimpimu, menjamah pagiku. menafikan jati diri. melupakan secangkir kopi. dan berhenti saat tangismu, lega tersimpan di bahuku. dalam sepi, kabut senyummu sapa mentari.
kau pernah bicara tentang asa, saat aku melupakan rasa. kau sembunyikan luka, tersisih derai tawa. kau ukir segenap jiwa, saat kuhadirkan air mata. dan aku terlupa memaknai jeri, hingga hati kau ajak pergi. dalam janji, tak layak kuharap kau kembali.
Curup, 27.03.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H