Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi | Tiba-tiba Lalat Hitam Menyerah Pasrah

Diperbarui: 27 Februari 2019   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by : pixabay.com

sepasukan lalat hitam, tidak tibatiba, singgah ke telinga. lakukan rentak tarian salsa. tak lelah, menyimpan lapar-lapar rasa. mencabik sketsa-sketsa drama jalanan. berkisah adegan-adegan palsu opera kematian.

sepasukan lalat hitam, menjangkau liang mata. kembali tarikan rentak salsa. biji mata berontak, sibuk mengobati radang otak. lalat hitam terhenyak. jaringjaring selaput otak tak luput dari kematian.

sepasukan lalat hitam, tersesat di aura mistis. geliat hati alunkan nada ritmis. gelisah erotis, mengganti rentak salsa dinamis. alam magis temui kematian.

sepasukan lalat hitam, rasakan kelelahan. telinga dan mata, temui kematian. otak dan hati, temui kematian. mulut bukan sasaran. hanya satu pilihan. tapi mulut, tak pernah alami kematian.

sepasukan lalat hitam, tidak tibatiba menyerah pasrah. tak lagi perlu mengaku kalah. semua takut, carutmarut busuk kemelut mulut. sebenar-benarnya kematian.

Curup, 27.02.2019
zaldychan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline