Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Cerpen | Mang Dul

Diperbarui: 20 Januari 2019   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Usai mengantar Anakku ke sekolah. Kebiasaanku sebelum berangkat kerja, singgah sebentar di Kedai Kopi. Memesan segelas kopi. Sambil menikmati cerita pagi ala Kedai Kopi. Kukira karena sejak subuh hujan. Maka kedai kopi sepi. Pangkalan ojek di sebelah kedai pun sunyi dari keramaian. 

Dari jauh, Mang Dul dan ciri khasnya. Tas kain warna biru berisi pakaian ganti. Ajukan senyum dan Ayunkan langkah kaki ke arahku. Sekilas kulirik jam ditangan. Sudah pukul delapan. Kubalas senyum itu dengan anggukan kepala. Sesaat berdiri, ajukan tangan mengajak bertukar salam. Mang Dul menggenggam erat tanganku. 

"Telat, Mang?"

"Iya,  Bang! Malam tadi, kurang tidur. Anak si Onih..."

"Andi atau Rio?"

"Rio! Luka bekas sunat kemarin infeksi!"

"Hah!  Udah dua minggu,  belum sembuh juga. Sudah di obati?"

Mang Dul anggukkan kepala. Dan segera geleng kepala, saat kutawari segelas kopi. aku kembali duduk. Mang Dul tidak. 

"Maaf,  Bang! Belum bisa... "

"Jangan pikirkan!"

"Tapi..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline