Tak terasa akhir manusia pada tahun 2020 yang masih bertahan di kala pandemi yang menghancurkan beragam sendi kehidupan akan berpisah pada tahun yang dirasa tidak baik-baik saja ini. tahun 2021 akan menjadi permulaan lagi dalam perjuangan manusia menentang nasibnya di kala pandemi yang merenggut banyak nyawa, kebebasan, pekerjaan dan mata pencaharian lainnya. Pada tahun 2020, sudah banyak kejadian yang membuat kita berpikir tentang arti dari kesehatan yang sebenarnya dan arti dari kebersamaan (tatap muka) yang mungkin sebelumnya dirasa membosankan menjadi hal yang dinanti-nanti bagi banyak kalangan. Banyak keluarga yang tidak bisa merayakan kebersamaan di kala ramadhan dan idul fitri dan banyak pula yang tidak bisa merasakan kebahagiaan natal bersama keluarga tercinta di kampung halaman karena pandemi yang mengekang banyak orang ini.
Tahun 2021 menjadi titik awal pula untuk rekonstruksi sosial terjadi pasca-pandemi ini. vaksin sudah banyak yang disiapkan untuk meminimalisir dampak virus ini, banyak negara yang mengalami perubahan signifikan entah baik ataupun buruk setelah pandemi ini dan banyak pula manusia yang mengalami perubahan sikap setelah pandemi ini terjadi. Kita mungkin bisa menengok kepada keadaan di Amerika Serikat. Pemilu yang pastinya akan merubah peta politik dunia dikarenakan satu negara ini menjadi sinyal besar bagi dunia untuk perubahan yang akan datang. Walaupun demikian, Indonesia sendiri yang mengadakan pemilu sepertinya tidak terlihat mengalami kejadian yang signifikan. Terkecuali dengan dipilihnya beberapa mentri (reshufle) dikarenakan mentri sebelumnya dinilai tidak cocok untuk memimpin kementrian ataupun memang karena tertangkap korupsi (mentri KKP dan mensos).
Pergelutan yang terjadi dikala pandemi sepertinya merubah peta sosial, ekonomi, budaya dan politik saat ini. Banyak orang yang menyadari arti dari kebersamaan, mungkin ada pula yang merasa bahwa kesendirian karena karantina adalah hal yang baik. Selain daripada itu pula banyak sekali bisnis yang sebelumnya berfokus pada pola konvensional beralih dan tertarik mengembangkan sayapnya di bidang internet karena mengalami perubahan pola kerja dan pola produksi yang lebih efisien, ada pula yang akhirnya gulung tikar karena industrinya tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan tergolong pada pola produksi yang usang. Pada bidang budaya, melejitnya pembuat konten di internet (youtube, facebook, twitch, twitter, tiktok, dan lain-lain) yang membuat industri televisi perlahan kehilangan pamornya sehingga salah satu badan yang membawahi banyak stasiun televisi menuntut agar industri internet diregulasi menyesuaikan dengan undang-undang penyiaran. Pada bidang politik, penanganan pandemi sepertinya menjadi tolak ukur baru untuk memilih ataupun menilai pemimpin di suatu daerah ataupun negara, menyangkut pada penanganan kondisi darurat dan cepat-tidak nya pemimpin tersebut mengambil keputusan yang terbaik di keadaan yang genting seperti sekarang ini.
Banyak sekali orang yang merasa bahwa 2020 adalah tahun dan angka sial bagi mereka dan adapula yang sebaliknya. Industri dan pola kerja konvensional sepertinya merasa dirugikan secara besar dari pandemi ini tetapi industri yang memang berada di ranah internet mempunyai keuntungan yang meroket dikarenakan orang-orang lebih memilih membeli ataupun melakukan kegiatannya di Internet ketimbang keluar rumah untuk melaksanakan corak-corak produksi konvensional. Perkembangan mata uang digital pun semakin melejit setelah terbiasanya banyak orang dengan pembayaran non-tunai untuk menghindari bersentuhan langsur agar terhindar dari penularan virus. Beberapa aplikasi yang digunakan untuk melakukan kegiatan rapat daring atapun kegiatan daring lainnya pun menjadi semakin meroket, faktanya pemilik aplikasi 'zoom'-pun menjadi salah satu orang terkaya di dunia bersanding dengan CEO amazon. Untung di satu pihak adalah rugi di pihak lain, mungkin itu kalimat yang bisa menggambarkan keadaan kita untuk saat ini.
Tahun esok akan menjadi tahun yang baru dan manusia harus bisa melihat lebih jelas tentang masa depan yang Ia harus peroleh. Banyak dari kita yang kehilangan pekerjaannya harus berjuang keras lagi mencari pencaharian setelah pandemi ini berakhir dan bagi mereka yang selama ini mendapat keuntungan selama pandemi kemungkinan besar pula harus bisa menahan beberapa kerugian karena orang lain sudah mulai kembali ke corak produksinya yang semula (konvensional). Pada pokok selanjutnya, kita sebagai manusia yang tersisa setelah pandemi harus bisa memikirkan lebih lagi tentang dunia yang kita pijaki, zaman yang kita hadapi dan kemutahiran yang selama ini mungkin saja dinistakan oleh banyak orang sebagai hal yang 'asing' bagi mereka. Tak ayal, kemajuan yang terjadi sekarang ini haruslah memicu kreatifitas manusia ke arah yang lebih ekstrim dan radikal lagi. Dunia kesehatan akan terus berpacu untuk mencegah pandemi yang sama datang kembali, para ilmuan akan berpacu untuk membuat suatu terobosan terbaru agar menghalau datangnya pandemi yang sama atau membuat suatu produk terobosan yang dapat membantu banyak orang jika memang terjadi pandemi yang lebih hebat lagi. Pemerintah akhirnya harus berkaca bahwa dengan musuh yang tak dapat terlihat oleh mata kepala pun menjadi ancaman yang dapat memporak-poranda kan suatu ekosistem politik di suatu negara. Rakyat biasa harus lebih cerdas dalam menjaga kesehatan dan semakin adaptif di dalam keadaan yang sulit. Para pelajar dan mahasiswa mengulang kembali apa saja kesalahan yang harusnya mereka lakukan di kelas hingga materi pembelajaran daring pun mereka tidak mengerti. Para guru akhirnya belajar untuk mengembangkan lagi metode pembelajaran yang efektif, efisien, dan fleksibel agar semua orang dapat menerima materi di dalam bentuk pembelajaran manapun entah luring ataupun daring. Dan masi banyak orang yang harus menyadari bahwa perubahan akan datang mau ataupun tidak mau nya mereka menerima perubahan tersebut.
Perjalanan panjang sudah kita (hampir) lalui dan akan menemukan akhir yang (semoga) berbahagia. Tiap orang sudah merencanakan kegiatannya setelah pandemi dan karantina berakhir, semua orang akan menyambut awal baru yang membawa angin baru pula di kehidupannya. Lalu pada akhirnya, manusia akan mencari arah mata angin kehidupannya setelah semua ini berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H