Dunia Milik Kita

Pagi yang cerah dbawah cahaya ilahi, matahari menyinari dunia ini.

Angin semilir sepoy sepoy mengiringi langkahku menuju jalan kebaikan bersama keluarga, duduk santai dikursi tengah mobil berwarna putih sambil menggoreskan kata-kata indah untuk kekasihku.

"Kamu hadir memberi cinta, membawa bahagia, dan memberikan rasa rindu yang tak pernah ada habisnya." (www.brilio.net)

Senin hingga Jum'at bekerja selalu ditemani lembaran kertas bertuliskan anekdot tentang perilaku siswa untuk membentuk pribadi yang sempurna. Kini hari istirahat telah datang, Liburan sejenak meninggalkan rutinitas dunia kerja. Rekreasi untuk penyegaran otak dikebun teh gunung mas.

Perjalanan sangat damai, arah puncak masih sebagai tujuan wisata utama. Udaranya seger dapat membuat segar hati dan otak. Sambil menikmati alam semesta yang telah diciptakan oleh Tuhan maha penyempurna.

Mampir di kopi klotok mengingatkan aku saat berada Yogyakarta, tempatnya luas, asri, rumah gebyok nan luas persis seakan-akan sedang berada diruang tamu tepatnya kampung halaman nan jauh di patuk, Gunungkidul. 

Kami Menikmati keindahan alam, dg ditemani secangkir kopi klotok, ingin rasanya berlama-lama disekitaran lokasi kopi klotok puncak. Namun waktu sdh menunjukkan pukul 14.30, pada akhirnya terjebak dengan aturan lalulintas berlaku satu arah.

DUNIA INI MILIK KITA

"Nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan"