Pagi-pagi terbangun dari tidur demi menyenangkan hati. Berlabu mataku diantara sayur hijau yang akan ku hidangkan menu di pagi hari. Selalu menjadi pilihan terbaik dalam sejarah perjalanan menuju kesehatan yang sempurna.
Meniti tangga berjalan ditengah malam bersama kerumunan kunang kunang saling menerangi kehidupan mahluk angkasa luar yang mempesona sehingga membuat ku bahagia.
Terlihat tumpukan buku yang berserakan, tertiup angin diantara nya sehelai kertas terbang menyapa untuk mendapatkan perhatianku menggapai mimpi indah diujung pena.
Pena biru menandakan kertas kosong akan terukir tulisan indah, menjadikan halaman yang berarti dikemudian hari dalam catatan sejarah ku tulis nama lengkap serta cita-cita serta cinta sejati yang sempurna membuat suasana isi kertas menjadi lebih romantis.
Romantis di setiap kata yang kaya dengan warna warni garis lengkung menghias setiap goresan diatas kertas kosong yang berawal sepi tanpamu kini hidup bertambah semangat sebab pena biruku.
Hati yang bersih tapi kosong sama seperti buku-buku yang bersolek disetiap ruang perpustakaan hanya terpajang tanpa dibaca, Kasihan dia ada namun kurang perhatian.
Buku hadir dalam dunia literasi, menjadi media bagi makhluk hidup yang mau berpikir.
Salam Literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H