Ku pandangi wajahmu saat itu, senyum manis merekah dihadapanku. Cintamu kepadaku menyatu dengan ikatan kasih sayang kita selamanya.
Aku bersyukur atas nikmat pertemuan kita, kamu memberikan senyuman manisnya untuk ku. Ketulusan hatimu menjadikan kehidupan yang lebih indah dan menarik.
Rasa rindu yang menggebu, engkau wanita sholeha yang membuatku salah tingkah. Senyuman hangat darimu untukku selalu menjadi perhatian utama yang terindah.
Cinta penuh makna, dari mata turun ke hati. Hati yang merindu menyatukan kita dalam ikatan pernikahan sakinah mawadah warahmah.
Saat diriku tak ada lagi di dunia. Aku ada pada diary ini. Bacalah goresan tintaku, agar kamu tidak merasakan sunyi sepi sendiri.
Terima kasih, aku melihatmu tersenyum saat membaca puisi ini. Kekasih, Engkau sungguh bahagia dengan kehadiranku yang tertulis dalam bahasa cinta ini.
14 Syawal 1444 Hijriah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H