Lihat ke Halaman Asli

Zaky Zamani

Konseling Terapi Mind Art

Guru Pembimbing Khusus (1)

Diperbarui: 25 Maret 2023   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar pribadi 

Indonesia beragam bahasa dan suku serta kemampuan setiap individu, setiap individu pastinya tidak ingin memiliki perbedaan yang signifikan dalam berinteraksi antar sesama manusia. Apalah daya dan kekuatan, jika Tuhan sudah mentakdirkan kecerdasan, keterampilan serta gerak tubuh yang terbatas sebagaimana yang dialami banyak anak berkebutuhan khusus.

Indonesia khususnya di Jakarta memiliki lembaga pendidikan untuk membimbing anak-anak berkebutuhan khusus diantara SDLB/SMPLB/SMALB. Sehingga anak-anak Indonesia dapat belajar disekolah yang telah dikhususkan tersebut diatas. Tetapi bagaimana dengan mereka anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), saat ini anak ABK banyak sekali yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan nya ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena identik dengan biaya mahal.

Perkembangan pendidikan di Indonesia sudah tambah maju semakin banyak perubahan khususnya bagi ABK, saat ini penyebutan untuk siswa ABK menjadi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK). 

Teman-teman bisa melihat kenyataan bahwa ABK dilingkungan kita masih banyak yang tidak sekolah. Sebab ekonomi keluarga yang tidak mampu, karena ABK perlu pembimbingan secara istimewa. walau saat ini Kemendikbud ristek sudah membuka secara resmi bahwa sekolah umum harus siap menerima peserta didik berkebutuhan khusus. Tidak semua sekolah umum swasta bisa menerima PDBK, sebab apa? Guru disekolah swasta tidak banyak yang memiliki keahlian untuk mengajar atau membimbing PDBK. Tetapi disekolah umum negeri pastinya tidak boleh menolak siswa berkebutuhan khusus.

Oleh karena kebutuhan guru untuk PDBK sangat diperlukan saat ini, pemerintah mengadakan Diklat guru pembimbing khusus disingkat GPK. Mulai dari pendidikan dan pelatihan Tahap Pemahaman dan dilanjutkan Tahap keterampilan (bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline