Membiarkan saja adat-adat yang sukar dirubah dan tidak mengubahnya dengan kekerasan dan tergesa-gesa melakukan perubahan.
Para wali memiliki strategi dakwah dimasyarakat Jawa yang memegangi tradisi. Jika berdakwah dengan merubah tradisi yang tidak bisa dirubah, Sunan Kalijaga punya prinsip tradisi dengan aturan agama bisa dirubah tapi secara perlahan dan tidak pakai kekerasan.
Jika berdakwah nya dengan kekerasan maka hasilnya pasti ada peperangan, yang awalnya orang tertarik dengan dakwah Islam, ini jadinya mereka menjauhi. Tujuan dakwah itu supaya orang pada senang, makanya pelan-pelan jangan dipaksa apalagi pakai kekerasan, itu tidak bisa.
Tidak ada orang yang setelah diperangi berubah keinginan menjadi ikut kepercayaan dari orang yang memerangi nya, ada juga mereka pasti mau balas dendam.
Dakwahnya sunan Kalijaga tidak dengan kekerasan, selalu bersikap santun. Tetapi apabila ada yang bisa dirubah maka dirubah, kalau ada yang susah dirubah jangan dipaksa, lakukan pelan-pelan saja sedikit demi sedikit.
Prinsipnya dakwah Sunan Kalijaga ada dua yaitu;
1. Tut Wuri Handayani, dari belakang diikuti dirubah sedikit-sedikt. Jadi ikuti saja tradisi masyarakat lalu dirubah sedikit-sedikit.
2. Tut Wuri Haniseni, sedikit-sedikit diisi ajaran Islam, ajarkan hal-hal baik. Lama-lama pasti ada perubahan menjadi lebih baik.
Jangan heran kalau ada ulama masuk ke lokalisasi atau bar, itu karena dua prinsip tadi. Kalau kita tidak boleh masuk ke bar karena dianggap haram, kapan bisa berdakwah (mengajak kebaikan), yang sesat tetap aja sesat. Mendakwahi kamu yang sudah pinter buat apa?
Dakwah itu ke yang jelek, maka jangan dimarahi jika ada ulama yang berdakwah ke lokalisasi atau bar, meskipun kalian tidak percaya dengan kegiatan dakwah ulama tersebut.