Lihat ke Halaman Asli

Zaky Wildan

Wiraswasta

Ahmad Effendy Noor: Strategi dan Tantangan Swasembada Pangan di Indonesia

Diperbarui: 3 Desember 2024   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Effendy Noor (sumber gambar pribadi) 

Swasembada pangan merupakan salah satu cita-cita besar Indonesia untuk memastikan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pemerintah gencar menjalankan berbagai program untuk mencapai target ini, termasuk intensifikasi pertanian, modernisasi alat produksi, serta perluasan lahan. Ahmad Effendy Noor, CO PT Nividia Pratama, salah satu produsen pupuk di Indonesia, memberikan analisis kritis terhadap program tersebut, termasuk tantangan dan langkah strategis yang harus diambil untuk mewujudkan swasembada pangan secara berkelanjutan.  

Tantangan Menuju Swasembada Pangan

Menurut Ahmad Effendy Noor, tantangan terbesar dalam mencapai swasembada pangan di Indonesia adalah keterbatasan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, setiap tahun sekitar 100 ribu hektar lahan produktif hilang karena pembangunan infrastruktur dan permukiman.  

Selain itu, produktivitas lahan di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. Misalnya, rata-rata hasil panen padi di Indonesia sekitar 5 ton per hektar, jauh di bawah Tiongkok yang mencapai 7 ton per hektar. Hal ini disebabkan oleh rendahnya adopsi teknologi modern di kalangan petani kecil, kualitas benih yang kurang optimal, dan keterbatasan akses terhadap irigasi serta pupuk.  

Kondisi ini diperparah dengan perubahan iklim yang mengganggu pola tanam. Banjir, kekeringan, dan serangan hama menjadi ancaman nyata bagi hasil pertanian. Ahmad Effendy Noor juga menyoroti pentingnya reformasi di sektor distribusi, karena tingginya biaya logistik membuat harga pangan di pasar domestik kurang kompetitif.  

Strategi untuk Mewujudkan Swasembada Pangan

Ahmad Effendy Noor menyarankan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan tersebut. Berikut adalah beberapa strategi yang ia usulkan:  

1. Modernisasi Teknologi Pertanian

Pemerintah perlu mempercepat adopsi teknologi pertanian modern, seperti drone untuk pemantauan lahan, sistem irigasi pintar, dan mekanisasi alat pertanian. Program pelatihan bagi petani harus diperluas untuk memastikan teknologi ini dapat digunakan secara efektif.  

2. Peningkatan Riset dan Inovasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline