Lihat ke Halaman Asli

Zaky Wildan

Wiraswasta

Ahmad Effendy Noor Dukung Program Cetak Sawah dan Pemulihan Lahan Kritis untuk Petani Milenial

Diperbarui: 1 Desember 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produksi pupuk Avatara (sumber gambar pribadi) 

Ahmad Effendy Noor, salah satu tokoh agribisnis dan merupakan seorang pemimpin dari perusahaan swasta yang bergerak di sektor pertanian, menyatakan dukungannya terhadap program cetak sawah dan pemulihan lahan kritis yang digagas pemerintah. Menurutnya, program ini merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan ketahanan pangan sekaligus membuka peluang bagi petani milenial untuk terjun ke sektor agribisnis.  

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengalokasikan anggaran signifikan untuk memperluas lahan produktif, terutama di kawasan terpencil dan daerah dengan lahan kritis. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor pangan dan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri. Ahmad Effendy Noor melihat kebijakan ini sebagai langkah progresif yang harus didukung oleh semua pihak.  

Mendorong Generasi Milenial ke Sektor Pertanian

Ahmad Effendy Noor menekankan pentingnya melibatkan generasi milenial dalam program ini. Ia berpendapat bahwa petani muda memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi modern dalam mengelola lahan baru dan meningkatkan produktivitas pertanian.  

"Generasi milenial memiliki semangat inovasi yang tinggi. Dengan dukungan teknologi seperti drone, Internet of Things (IoT), dan aplikasi manajemen pertanian, mereka dapat mengubah wajah sektor pertanian menjadi lebih efisien dan berdaya saing," ujarnya dalam sebuah diskusi agribisnis.  

Namun, ia juga menyoroti pentingnya edukasi dan pelatihan sebagai fondasi keberhasilan program ini. Tanpa pemahaman yang memadai tentang teknik pertanian modern dan pengelolaan lahan, potensi yang dimiliki petani milenial mungkin tidak dapat dioptimalkan.  

Pemulihan Lahan Kritis sebagai Investasi Jangka Panjang

Program pemulihan lahan kritis juga menjadi perhatian khusus Ahmad Effendy Noor. Ia menyebutkan bahwa banyak lahan di Indonesia yang mengalami degradasi akibat aktivitas yang tidak berkelanjutan, seperti deforestasi dan eksploitasi tambang. Pemulihan lahan kritis melalui metode konservasi tanah, penggunaan pupuk organik, dan penanaman vegetasi penutup tanah adalah langkah penting untuk mengembalikan produktivitas tanah.  

"Pemulihan lahan kritis bukan hanya soal meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga bagian dari upaya menjaga keberlanjutan ekosistem. Petani yang dilibatkan dalam proses ini akan memiliki lahan yang lebih produktif di masa depan, sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan," kata Ahmad Effendy Noor.  

Sinergi antara Pemerintah dan Swasta 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline