Inovasi di sektor pertanian kian menjadi sorotan, terutama dengan tantangan keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan. PT Nividia Pratama, perusahaan berbasis di Indonesia yang dikenal akan pendekatannya dalam sektor agribisnis, kini mengambil langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan. Dengan memanfaatkan limbah sebagai bahan baku utama, perusahaan ini berhasil menciptakan pupuk organik berkualitas tinggi yang ramah lingkungan.
Mengubah Limbah Menjadi Nilai Tambah
PT Nividia Pratama memahami bahwa limbah organik dari sektor pertanian, peternakan, hingga rumah tangga seringkali tidak dimanfaatkan secara maksimal. Limbah ini memiliki potensi besar jika diolah dengan benar, bukan hanya sebagai solusi pengelolaan sampah tetapi juga sebagai sumber daya untuk produksi pupuk.
Melalui teknologi fermentasi dan bioaktivasi, limbah ini diubah menjadi pupuk organik yang kaya akan nutrisi, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Proses ini dilakukan dengan standar pengendalian kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa produk akhir aman bagi lingkungan dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
"Strategi kami tidak hanya menjawab kebutuhan petani, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi keberlanjutan ekosistem," ujar Ahmad Effendy Noor, CO PT Nividia Pratama.
Fokus pada Kesehatan Lingkungan
Selain mendukung produktivitas pertanian, langkah PT Nividia Pratama juga berkontribusi pada penurunan emisi karbon. Dengan menggunakan limbah sebagai bahan baku utama, perusahaan ini membantu mengurangi pembuangan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan.
Lebih jauh lagi, PT Nividia Pratama berkomitmen menjaga keseimbangan ekosistem dengan memproduksi pupuk yang tidak meninggalkan residu berbahaya. Hal ini menjadi salah satu keunggulan perusahaan dalam menarik minat petani yang mulai beralih dari pupuk kimia ke organik.
Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Penerapan teknologi ini juga memiliki efek domino yang luas. Dengan meningkatkan kualitas tanah melalui pupuk organik, hasil panen petani menjadi lebih maksimal, sehingga ketahanan pangan nasional turut terjaga. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung penggunaan pupuk ramah lingkungan melalui kebijakan subsidi pupuk organik di tahun 2024.