Diannike Putri., M.Hum
Elan Zaky Susanto
Shafia Aulia Rakhma
Ngomongin soal bahasa, yang satu ini benar benar penting gengs. Bagaimana tidak, bahasa sendiri adalah alat utama yang semua orang pakai buat berinteraksi. Bahasa gak cuma dipakai untuk alat komunikasi aja, tetapi bahasa juga dapat kita pakai untuk membangun identitas, membentuk komunitas atau masyarakat.
Nah. Ngomongin soal bahasa sama masyarakat ga bakal jauh-jauh dari Sosiolinguistik. Jadi, Sosiolinguistik adalah cabang dari ilmu bahasa dan linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dan masyarakat. Gak sampai situ aja, Sosiolinguistik juga meninjau bagaimana bahasa digunakan di dunia sosial kayak keluarga, komunitas, bahkan sampai masyarakat luas.
Sosiolinguistik sendiri dibagi jadi 2 nih gengs, yaitu Interractional Linguistics & Variationist Linguistics.
- Interractional Linguistics
- Interractional linguistics adalah bagian dari Sosiolinguistik yang mempelajari bagaimana orang-orang di dunia ini memakai bahasa di percakapan tatap muka mereka sehari hari. Contohnya cara kita berbicara kepada orang tua dan guru tentu akan berbeda dengan cara kita berbicara kepada rekan sejawat dan teman teman.
- Variationist Sociolinguistics
- Variationist sociolinguistics adalah pemahaman bagaimana bahasa di dunia ini dapat bervariasi dalam penggunaannya. Berbeda dengan tipe pertama, yang satu ini lebih fokus terhadap keragaman bahasa dan apa saja yang mempengaruhi keragaman itu muncul dalam penggunaan suatu bahasa.
Keragaman dan Variasi bahasa dalam sosiolinguistik mengacu pada perbedaan cara pengucapan suatu hal dalam satu bahasa. Perbedaan dan variasi dari bahasa dapat kita lihat dari cara pengucapan dan penggunaannya, gengs. Faktanya, ada 7 faktor utama yang paling berpengaruh dalam terjadinya keragaman bahasa nih.
- Kondisi Geografis
Wilayah yang beragam tentu dapat mempengaruhi cara berbahasa. Contohnya adalah negara kita sendiri, Kita memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia. Namun dengan banyaknya dan luasnya wilayah kita sebagai negara kepulauan, 1 bahasa dapat memiliki banyak varian dengan beragam dialek, susunan kalimat, dan aksen khas dari masing masing daerah tertentu.
- Gender
Faktor ini agak kontroversial daripada faktor lainnya nih, karena ada banyak penelitian yang saling bertentangan soal perbedaan penggunaan bahasa antara pria dan wanita. Beberapa penelitian menemukan bahwa wanita cenderung lebih sopan dan ekspresif, dan pria cenderung lebih to the point dan gak bertele-tele.
- Umur atau Zaman
Beda umur, beda gaya. Slogan tadi sesuai dengan variasi bahasa saat ini di masyarakat kita. Saat ini penggunaan bahasa slang atau bahasa gaul mudah sekali kita temui di kalangan Gen-Z. Hal ini terjadi karena bahasa berkembang selaras dengan zaman yang semakin modern.
- Etnis dan budaya
Faktanya walaupun ada satu bahasa induk yang umum, orang-orang dari kelompok etnis berbeda punya cara dan keunikannya sendiri ketika bicara dengan bahasa yang sama. Faktor yang satu ini umumnya dipengaruhi oleh dialek dan aksen lokal dari daerah etnis tersebut, gengs. Contohnya orang batak punya ciri khas berbicara dengan tingkat kecepatan dan intonasi yang tinggi, sedangkan orang sunda cenderung memiliki intonasi yang bernada di akhir kalimat.
- Status sosial