Hal apa yang harus di ketahui dalam memahami teori tes klasik dan teori modern klasik, hal yang pertama akan di bahas mengenai Eror standar pengukuran hal dimana di bagi menjadi 3:
1.Prinsip lama atau CTT
Pada prinsip lama apabila kesalahan Standar pengukuran berlaku untuk semua skor dalam populasi tertentu.
2.Prinsi Baru atau IRT
Pada Prinsip baru jika kesalahan standar pengukuran berbeda di semua skor tetapi di generalisasikan di seluruh operasi.
3.Selanjutnya untuk perbedaan dari CTT dan IRT bisa di bedakan dari keluaran hasil analis, lalu apa perbedaan dari hasil keluaran analisis.
• Keluaran analisis CTT dan IRT
Pada SEM dan Exam hasil dari CTT akan sama semua berbeda dengan IRT SEMnya berbeda-beda, Standar eror tergantung dengan skor masing-masing yang dihasilkan sehingga di ketahui bahwa kemampuan standar eror sendiri berbeda-beda.
Bagaiman cara menghitung konsep mengenai presisi SEM?
Okey mari kita belajar bersama, jika Presisi semakin tinggi standar eror maka presisi pengukuran semakin rendah sebaliknya semakin rendah standar eror maka presisi pengukuran semakin tinggi. Tes klasik menghasilkan informasi mengenai eror standar yaitu satu untuk semua maksud dari hal tersebut dapat diartikan satu tes hanya memiliki satu eror standar pengukuran. Hal bisa digambarkan dengan semisal kita mengukur berat badan manusia jika interval di ketahui yakni Standar eror antara -5 dan +5 jika berat badan diketahui yakni 70kg maka hasil interval yang dihasilkan bisa 65kg dan 75kg .
Kemudian untuk kedua perbedaan dari CTT da IRT diketahui dengan panjang tes
1.Prinsip lama atau CTT
Pada CTT pada panjang tes yakni tes yang panjang akn menghasilkan skor yang realiabel dibanding dengan tes yang pendek.
2.Prinsip baru atau IRT
Pada IRT berbeda dengan CTT yakni pendek tes bisa menghasilkan skor yang lebih reliabel dibanding dengan tes yang panjang.
• CTT
Hal itu bisa di konsepkan didalam statistik bahwa statistika dipercaya bukan hanya kebetulan jika di informasikan banyak orang, lalu bagaimana konsepnya? Jadi konsep mengenai teori tes klasik pada sebuah pengukuran akan menghasilkan informasi yang dapat di percaya buan semata faktor eror jika dihasilkan pengukuran dalam jumlah yang banyak.
• IRT
Pada kemampuan bisa di analisiskan bahwa:
- Kemampuan yang tinggi maka tingkat kesulitannya akan tinggi ini bisa di gambarkan orang yang memiliki kemampuan tinggi maka bisa melakukan kesulitan yang tinggi sebaliknya,
- Kemampuan yang rendah maka tingkat kesulitan rendah hal ini bisa diumpamakan orang yang memiliki kemampuan rendah akan kesulitan dalam melakukan kompetensi yang tinggi maka kemampuan rendah hasil tingkat kesulitannya akan rendah.
- Kemampuan tingkat sulit dari teori IRT yakni realibitas yang tinggi akan didapatkan ketika memberika butir soal yang memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan orang yang diukur. Contoh ada 3 kemampuan orang yakni tinggi,sedang dan rendah. Misal jika orang yang memiliki kemampua tinggi maka hasil yang diperoleh homogen dengan distribusi skor 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 artinya banyak orang yang bisa mengerjakan tes lalu dibandingkan dengan kemampuan rendah distribusikan setara dengan distribusi skor 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 maka arti tersebut banyak orang yang tidak bisa mengerjakan trs dan akhir jika memiliki kemampua sedang maka ditribusi bervariasi dimana distribusi skor yakni 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 itu akan meningkat presisi skor