Lihat ke Halaman Asli

Zakiyah Chaidir

Mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Kopi Kompak Khas Kesepuhan Pasir Eurih Desa Sindanglaya

Diperbarui: 12 Februari 2023   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Banten- Kopi awalnya berasal dari bahasa Arab: qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Kopi kompak memiliki ciri khas dari namanya sendiri yaitu kompak diambil dari komunitas pemuda adat kesepuhan pasir eurih yang berada di desa Sindanglaya kecamatan Sobang Lebak. Kopi yang ditanam dihutan adat, dan diproduksi oleh pemuda kesepuhan pasir eurih desa Sindanglaya dengan jenis kopi robusta.

Kopi kompak bediri sejak tahun 2018 didirikan oleh komunitas kesepuhan adat pasir eurih dan abah maman selaku pemangku adat kesepuahan pasir eurih desa sindanglaya

img-20230211-wa0008-63e7c8764addee766736c0f2.jpg

pemasaran kopi bubuk merk "Kompak" sudah beredar di wilayah Kabupaten Lebak dan berdasarkan para penikmat kopi dari Jakarta memiliki kualitas juga beraroma.

Produksi kopi merk "Kompak" itu lebih selektif dilakukan penyortiran dan hanya gabah kopi yang sudah matang dan berwarna merah. Produksi kopi diproses dengan alat penggilingan hingga dilakukan pengemasan.

Adapun harga dari kopi kompak saat ini dijual eceran dengan berat 250 gram dijual Rp.23.000.

Untuk pemesanan kopi ini sendiri pun sudah bisa melalui media whats app , karena komunitas kesepuhan adat pasir eurih ini melayani pemesanan online, namun jika ingin membelinya langsung bagi warga sobang dan sekitarnya bisa langsung datang ke lokasi. 

Dan apabila masyarakat berminat untuk menyicipi kopi kompak ciri khas desa kasepuhan pasir eurih ini bisa berkunjung sebagai wisatawan yg ingin tau tentang sejarah desa adat pasir eurih atau mengenal keseharian masyarakat desa sindang laya secara lebih dekat . Atau bisa menghubungi melalui Direct massage seperti akun instagram di @kompak_pasireurih.

Penulis :Fijar Aprilianto, Ifana Falda Elfina, Muhammad Hidayatuloh, Muhammad Septiyawan Putra, Seli Oktapiani, Zakiyah Chaidir 

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline