Sampai sejauh ini, saya tidak menemukan manfaat foto prewedding bagi calon pengantin. Mungkin satu-satunya manfaat adalah fotonya bisa dipajang di surat undangan. Ya supaya tampilan undangannya tidak monoton dan lebih kekinian.
Apalagi, baru saja muncul kasus kebakaran di area gunung bromo akibat foto prewedding
yang menggunakan flare. Bagi saya, justru ini menjadi bukti jika foto prewedding tidak ada gunanya. Selain menambah biaya pernikahan, ternyata bisa juga mengundang bahaya.
Kasus foto prewedding berujung maut juga sudah banyak terjadi. Sebabnya karena konsepnya yang terlalu ekstrem, lokasinya yang tidak aman, dan faktor lainnya. Jadi, buat kalian yang mau menikah, sebaiknya dipertimbangkan dulu jika ingin foto prewedding.
Meskipun tidak ada manfaatnya, tapi saya cukup kagum dengan pasangan pengantin yang mempunyai konsep foto prewedding dengan mengusung nilai-nilai tertentu.
Misalnya mengusung nilai kesetaraan dalam rumah tangga, membangkitkan literasi keluarga, konsep 2 anak cukup, konsep zero waste atau konsep lainnya yang keren. Ya setidaknya ada pesan yang ingin mereka sampaikan dari sebuah foto pasangan.
Konsep foto prewed nya seperti si pria berada di dapur bersama istri, atau si pria mengangkat jemuran sedangkan si perempuan mencuci baju, atau konsep yang lain.
Jika foto prewedding dilakukan tanpa konsep yang jelas dan justru membahayakan diri dan lingkungan sekitar, sebaiknya kamu tidak perlu melakukan foto prewedding. Lagi pula, kualitas sebuah pernikahan tidak ditentukan oleh ada/tidaknya foto prewedding. Juga tidak menjadi tolak ukur kebahagiaan rumah tanggamu kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H