Percaya atau tidak, salah satu kegiatan yang paling saya tunggu saat Agustusan adalah karnaval. Bahkan saya berani mengatakan, kegiatan ini lah yang paling representatif untuk menggambarkan semangat kemerdekaan.
Karnaval bukan hanya kegiatan hura-hura. Lebih dari itu, karnaval punya banyak cerita dan makna. Apalagi karnaval di desa-desa yang berlangsung meriah. Warga desa yang didominasi petani dan nelayan, berbondong-bondong mengikuti dan menyaksikan karnaval.
Karnaval menjelma pesta rakyat yang diiringi musik menggelegar. Musik grup tongklek, grup drumband, suara sound sistem, dan suara hokya-hokya para peserta. Sungguh meriah dan hanya berlangsung sekali dalam setahun.
Mengapa saya sebut karnaval paling menggambarkan semangat kemerdekaan? Karena hanya saat karnaval orang berani mengaku dirinya sebagai presiden, tokoh agama, tokoh pewayangan, dan profesi bergengsi lainnya. Hanya saat karnaval orang bebas dan mudah mengekspresikan dirinya menjadi siapapun. Tanpa harus berurusan dengan UU penistaan agama, UU ITE, atau undang-undang lainnya.
Karnaval Agustusan juga menjadi ajang mempercantik diri. Jika hari-hari biasa para perempuan petani berdandan ala kadarnya, maka saat karnaval Agustusan mereka akan berubah menjadi putri kerajaan. Memakai make-up tebal, riasan mencolok, baju berwarna-warni dan penuh gaya. Lumayan juga untuk mengganti foto profile di watsapp.
Tidak hanya itu, mungkin saja kegiatan karnaval Agutusan di desa menjadi pijakan awal membangun cita-cita bagi anak-anak. Semasa kecil, saya pun demikian. Senang memakai kostum karnaval Agustusan sesuai cita yang saya inginkan.
Anak-anak cenderung memilih kostum karnaval Agustusan sesuai profesi yang diinginkan di masa depan. Misalnya memakai baju polisi, dokter, chef, pramugari, dan profesi lainnya. Tidak lupa juga untuk berfoto dan dicetak ukuran 10R untuk dipasang di ruang tamu.
Barangkali foto itu akan menjadi pengingat saat dewasa. Bahwa semasa kecil, di moment karnaval Agustusan, pernah bermimpi menjadi polisi/dokter/profesi lainnya. Meskipun pada kenyataan, tidak sesuai.
Karnaval Agustusan juga akan membangun cerita gotong royong masyarakat. Di desa saya, karnaval Agustusan dijadikan ajang lomba. Sehingga setiap RT sangat semangat dan berambisi untuk menang. Setiap warga RT akan bergotong royong demi kemenangan RT nya.