Lihat ke Halaman Asli

Merancang Asesmen Digital, Suatu Skill yang Harus Dikuasai Guru Abad 21

Diperbarui: 5 Oktober 2023   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Penilaian hasil belajar adalah cermin kebijaksanaan, mengukir jejak keunggulan dari setiap upaya belajar. Sebuah catatan tak hanya tentang angka, tetapi juga perjalanan menuju pemahaman dan pertumbuhan diri."

Penilaian merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. Penilaian dapat menjadi evaluasi bagi guru serta memberikan gambaran sejauh mana guru mampu mentransfer ilmu pengetahuan dan informasi kepada siswa. Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru untuk dapat menilai hasil belajar siswa. Instrumen penilaian popular dan masih dominan digunakan adalah paper and pencil test. 

Sesuai dengan Namanya "penilaian menggunakan kertas dan pensil", modus penilaian ini meminta siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan dan menuliskan jawaban pada form yang telah disediakan. Modus penilaian paper and pencil test sangat efisien dari segi persiapan, pelaksanaan dan proses pengkoreksian jawaban. Paper and pencil test bukan sesuatu yang "jadul", tetapi ini bisa dibuat kekinian dengan menautkan nuansa teknologi dalam proses pelaksanaannya.

Perubahan dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, seperti keadaan yang memaksa untuk berubah. Inilah yang bisa kita rasakan dalam dunia Pendidikan 3 tahun belakangan ini. Guru dipaksa untuk berubah, berubah untuk mulai melek teknologi karena Corona melanda. Mau tidak mau, siap tidak siap, guru harus segera meng-update kemampuannya dalam menggunakan berbagai aplikasi teknologi guna tetap melangsungkan proses pembelajaran. Dampak yang cukup besar dirasakan oleh guru adalah guru dipaksa memiliki "pressure skill" tentang merancang asesmen digital.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan terjadinya migrasi kemampuan guru untuk melek teknologi dalam waktu singkat. Sebagai seseorang yang terus belajar, guru dapat meng-update ilmunya dari berbagai sumber. Update kemampuan diri tidak mesti menunggu adanya pelatihan, guru dapat bergerak secara mandiri mengupdate kemampuan yang dimiliki. Ciri-ciri guru seperti inilah yang disebut dengan guru yang memiliki literasi tinggi dan guru-guru masa depan sesuai dengan tuntutan abad ke-21.

Universitas Terbuka (UT) sebagai lembaga Pendidikan tinggi berbasis digital terkemuka di Indonesia turut berperan serta mengupgrade kompetensi guru-guru melalui berbagai program pengabdian kepada Masyarakat, seperti yang telah dilakukan oleh program studi Pendidikan Fisika. Program studi Pendidikan Fisika menyelenggarakan program pelatihan perancangan asesmen digital kepada guru-guru di SDN Taman Pagelaran, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Program pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan merupakan aksi nyata yang dilakukan prodi Pendidikan Fisika untuk membantu guru-guru mengupdate skill guna mensukseskan kegiatan pembelajaran.

Program pelatihan keterampilan merancang asesmen digital dilakukan dengan berbagai tahapan, diantaranya pengenalan jenis-jenis platform digital yang akan digunakan dalam menilai hasil belajar siswa serta bagaimana mengintegrasikannya dengan kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pelatihan ini, UT menyediakan layanan bantuan belajar jarak jauh berupa platform MOOCs dengan topik "Asesmen Digital" yang dapat diakses guru-guru peserta pelatihan secara gratis.
Pelatihan tidak hanya dilaksanakan dengan modus Tatap muka, melainkan program pelatihan dilaksanakan secara blanded, yakni sinkronus dan asinkronus. 

Tim pengabdian kepada Masyarakat (Tim dosen yang terdiri dari: Dr. Zakirman, M.Pd.,; Dr. Dodi Sukmayadi, M.Sc.Ed.,; Rika Aprianti, M.Pd., dan Dr. Widiasih, M.Pd.) mendampingi peserta pelatihan secara luring, daring dan memfasilitasi seluruh peserta melalui WA grup. Proses pendampingan dilakukan agar pelatihan dapat berjalan lancar dan target pelaksanaan diraih dengan baik.

Setelah diberikan materi pengantar secara tatap muka (luring), peserta pelatihan diminta untuk mengaktivasi akun MOOCs masing-masing. Melalui platform moocs.ut.ac.id, peserta pelatihan mempelajari secara mandiri beragam jenis aplikasi yang dapat digunakan dalam menilai hasil belajar siswa. 

Di akhir kegiatan pelatihan, setiap peserta dilibatkan dalam Kompetisi Sains Digital yang diselenggarakan atas kerja sama SDN Taman Pagelaran dan Seluruh SD di gugus selingkungan wilayah Taman Pagelaran. Ajang Kompetisi Sains Digital yang diikuti oleh siswa adalah bukti nyata bentuk hasil karya dan produk pelatihan asesmen digital Guru-guru SDN Taman Pagelaran. Suksesnya acara Kompetisi Sains Digital membuktikan bahwa seluruh peserta pelatihan PKM "Asesmen Digital" yang diselenggarakan oleh prodi Pendidikanm Fisika berhasil meningkatkan kompetensi dan skill guru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru peserta pelatihan "asesmen digital", Bapak Doni Rahman, S.Pd.SD, menyatakan bahwa ilmu yang didapat selama mengikuti pelatihan telah diterapkan pada kelas yang diajar. Hasilnya, siswa menjadi termotivasi dalam belajar dan selalu menunggu jenis aplikasi apa lagi yang akan diintegrasikan oleh Bapak guru didalam kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline