Lihat ke Halaman Asli

Partisipasi Mahasiswa KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel dalam Festival Encek

Diperbarui: 7 Agustus 2023   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. PDD Communaute des douze, Jum'at, 21 Juli 2023

Sumbersekar, Kec. Dau, Kab. Malang adalah sebuah desa yang terletak di sebelah barat Kota Malang. Desa yang ramah dan berbudaya ini memiliki tradisi unik yang disebut Sewu Encek. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur masyarakat Desa SumberSekar. Tradisi ini dilakukan setiap satu tahun sekali yakni pada bulan Muharram atau Tahun Baru Islam. Perayaan Sewu Encek ini berdiri sejak tahun 2021 hingga saat ini 2023. Pada tahun 2023 ini merupakan yang ke tiga kalinya dengan tema "Ngarak Sewu Encek "

Festival Sewu Encek merupakan sebuah perayaan tradisional di mana penduduk desa membawa beberapa tumpeng beserta lauk pauknya dan berbagai macam makanan serta hasil panen perkebunan lainnya yang biasa disebut dengan tumpeng klontang yang akan dibagikan kepada semua warga desa dengan saling tukar menukar tumpeng satu sama lain. Nama "Sewu Encek" sendiri memiliki arti Guyup rukun, manggayo bagyo, seger waras, kuat Slamet, gemahripah lohjinawi, toto tentrem raharjo, sesuai dengan harapan warga desa Sumbersekar.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan warga desa terutama perangkat desa dan perangkat dusun dengan menggunakan pakaian adat Jawa berkumpul di Rest Area dengan star dari kantor desa SumberSekar. Mereka membawa tumpeng yang telah dibungkus dalam anyaman pelepah pisang dari desa ke desa lainnya yang berada di sekitar wilayah Sumbersekar. Setiap Rt wajib membuat satu Tumpeng raksasa sebagai bahan arakan warga, namun adapula tradisi disetiap dusun yakni wajib untuk setiap rumah untuk membuat satu Tumpeng untuk dihajatkan pada tempat leluhur sebagai penghormatan . Tumpeng ini tidak hanya menjadi simbol kedamaian, kebersamaan, dan kerukunan, dan menjaga jati diri.

Selain tumpeng, kepala desa juga meminta warganya untuk membawa hasil panen, seperti sayuran serta buah-buahan. Semua makanan tersebut diarak dengan diiringi oleh musik tradisional khas Jawa yang terdengar dari gamelan yang dimainkan oleh beberapa pemusik yang telah dipilih secara khusus.

Ketika tumpeng dan segala sesuatunya tiba di rest area, dilanjutkan sambutan-sambutan kepala desa dengan berbagai amanah dan menjadikan sebuah inspirasi kepada masyarakat semua. "Tetap hidup rukun,damai dan makmur serta terimakasih telah menjadi kebanggaan desa Sumbersekar, tetap solid selalu menjaga kebersamaan antara warga satu dengan yang lainnya, dan tak lupa juga jangan membiarkan toleransi sesama penduduk desa Sumbersekar harus tetap terjaga" (Ibu Kades, 21/07/2023)

mereka mengundang orang-orang tetangga untuk datang ke rumah dan menikmati makanan yang telah mereka siapkan. Acara ini melibatkan semua orang tanpa memandang usia dan status sosial, sehingga menciptakan suasana kebersamaan yang sangat menyenangkan.

Ngarak Sewu Encek adalah salah satu tradisi adat atau Prosasi Hantaran yang dilakukan oleh masyarakat Jawa pada umumnya. Kegiatan ini merupakan simbol dari solidaritas dan saling berbagi antar sesama warga masyarakat desa, serta sebagai ungkapan rasa syukur dan kebersamaan warga Desa Sumbersekar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline