Penobatan Duta Gender UIN Ar-Raniry 2022

Banda Aceh | Duta Gender UIN Ar-Raniry merupakan program dari Pusat Studi Gender dan Anak UIN Ar-Raniry yang penobatannya digelar pada 20 Desember 2022 di Auditorium Prof Ali Hasymi. Peserta dari Duta Gender ini mencapai 72 orang dari berbagai Program Studi di UIN Ar-Raniry.

Setelah melewati berbagai seleksi, mulai dari seleksi administrasi dan tes tulis terpilih lah 24 peserta untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu Pembekalan. Peserta selama 2 hari mendapatkan pembekalan berupa pengetahuan pokok terkait isu gender dengan Narasumber yang kompeten di bidang nya. 

Peserta mendapatkan materi materi terkait konsep gender dan jenis kelamin perspektif Islam, pemetaan isu gender di kalangan mahasiswa, Mengenal Hak Perempuan dan Hak Anak, Analisis Media terkait Isu gender & Anak, Strategi advokasi isu gender & Anak di kalangan pemuda dan mahasiswa, Kiprah mahasiswa dalam pencegahan dan penanganan KS di perguruan tinggi, Pembentukan fokal point di kalangan mahasiswa dan RTL dan lainnya.

Kemudian peserta di minta menyelesaikan video challange kampanye kekerasan seksual di lingkungan kampus dengan aksi nyata secara langsung. Berdasarkan hasil penilaian dari berbagai tahap, berikut nama nama pemenang Duta Gender UIN Ar-Raniry 2022.

1. Adit Tia Pradiansyah - Ilmu Al-Quran & Tafsir sebagai Duta Gender Putra UIN Ar-Raniry 2022.
2. Syahputra Bangun - Pendidikan Matematika sebagai WK I Duta Gender Putra UIN Ar-Raniry 2022.
3. Febriansayah Putra - Ilmu Hukum sebagai WK II Duta Gender Putra UIN Ar-Raniry 2022.
4. Herman - Komunikasi & Penyiaran Islam sebagai Duta Gender Favorit Putra UIN Ar-Raniry 2022.

1. Sri Anggun Oktaviana - Ilmu Administrasi Negara sebagai Duta Gender Putri UIN Ar-Raniry 2022.
2. Zam Zam Khalila - Ilmu Administrasi Negara sebagai WK 1 Duta Gender Putri UIN Ar-Raniry 2022 sekaligus Duta Gender Favorit Putri UIN Ar-Raniry 2022.
3.  Farah Nabila - Psikologi sebagai WK II Duta Gender Putri UIN Ar-Raniry 2022.

Harapannya, para pemenang dapat menjalankan amanah yang di emban dengan baik dan dapat mengurangi angka kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.