Lihat ke Halaman Asli

Zakila AlyaFairus

Zakila Alya Fairus

Kesejahteraan Rakyat adalah Tanggung Jawab Seorang Pemimpin

Diperbarui: 12 April 2022   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Senin 11 April 2022, telah terjadi aksi demo di beberapa daerah Indonesia, salah satunya di daerah Kendari Sulawesi Tenggara tepatnya di taman kota gedung DPRD. Banyak mahasiswa dari kampus atau Universitas turun sebagai garda terdepan menyuarakan suara rakyat yang menolak adanya "tiga periode", "harga BBM naik" dan masih dengan harga dari "penimbunan Minyak goreng".

Awalnya demo ini berjalan dengan dengan damai hanya dengan menyampaikan aspirasi kepada anggota DPR di Sultra tetapi para mahasiswa ditolak aspirasi nya dan tidak di perbolehkan masik gedung. Dengan ini mahasiswa mencari jalan dengan aksi sedikit anarkis dengannya mereka berkumpur di titik tertentu untuk memulai aksinya.

Sebelum itu mahasiswa diberi peringatan kepada mahasiswi yang masih sanggup menjalan kan aksi ini dengan menahan rasa haus dan lapar di bulan Ramadhan. Tetapi demi rakyat yang kesusahan atas bawah pemerintahan yang kurang efektif dalam menjalankan tugasnya, mahasiswa separuh masih tetap melanjutkan aksi dengan terik matahari serta yang masih menjalankan ibadah puasa.

Ibnu umar r.a berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya, seorang istri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tangggung jawab dan tugasnya.Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memlihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin akan ditanya (diminta pertangggung jawab) dari hal yang dipimpinnya." (HR Bukhari dan Muslim)

Pada dasarnya, hadist di atas berbicara tentang etika kepemimpinan dalam Islam. Dalam hadist ini dijelaskan bahwa etika paling pokok dalam kepemimpinan adalah tanggung jawab.

Semua orang yang hidup di muka bumi ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin mereka semua memikul tanggung jawab, sekurang-sekurangnya terhadap diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline