Lihat ke Halaman Asli

Budidaya Sayur Hidroponik di tengah Pandemi untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga

Diperbarui: 28 Agustus 2021   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jombang (28/08/2021) Pandemi covid-19 masih melanda bangsa Indonesia. Banyak sekali upaya pemerintah dalam memutus rantai Penyebaran covid-19, seperti PSBB dan PPKM darurat level 4. Dengan membatasi kegiatan masyarakat tentunya berdampak kepada masyarakat itu sendiri. 

Seperti yang dialami oleh salah satu pemuda desa Jatiwates bernama Bapak Aldo Firmansyah, akibat pendemi beliau harus kehilangan pekerjaannya. Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember atau biasa disebut KKN Back to Village III, mahasiswa bernama Muhamad Zaki Firdaus berusaha membantu dengan edukasi budidaya sayur hidroponik yang dapat digunakan untuk membantu perekonomian.

Kegiatan KKN akan dilakukan selama 1 bulan di Ds Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang. Muhamad Zaki Firdaus sebagai mahasiswa KKN tentu akan dibimbing salah satu dosen Universitas Jember yaitu Ikarini Dani Widiyanti, S.H., M.H. Zaki akan memberi edukksi tentang budidaya sayur hidroponik kepada  Bapak Aldo Firmansyah dari hulu ke hilir. 

Pada minggu pertama Zaki memberikan materi untuk mengenalkan hidroponik yang meliputi pengertiaan, manfaat, jenis dan bahan-bahan. Dari kegiatan minggu pertama Zaki mengharapkan  Bapak Aldo menjadi paham kegiatan apa saja yang akan dilakukan.

Setelah minggu pertama pengenalan dan pemahaman hidroponik, kegiatan minggu ke dua yaitu memulai pelatihan seperti pembibitan, pembuatan rak pembibitan, dan pembuatan rak budidaya. " Saya akan mendampingi dan memberikan yang terbaik untuk edukasi budidaya sayur hidropnik" ungkap Zaki. Pembibitan dilakukan dengan cara menyemaikan benih di atas rockwall yang telah dopotong 3x3x3 cm. 

Benih yang disemai disimpan ditempat yang gelap selama 2 hari untuk mempercepat pertumbuhan. Untuk memaksimalkan waktu saat penyimpanan benih dapat dilakukan pembuatan rak pembibitan. Rak pembibitan dapat dibuat dari talang bekas dan dimodifikasi untuk menampung air nutrisi dan bibit. 

Tanaman berada di rak pembibitan selama 14 untuk menumbuhkan akar dan adaptasi dengan nutrisi. Rak budidaya merupakan rak yang digunakan setelah tanaman berada di rak pembibitan. Rak budidaya dapat dibuat dari PVC yang memiliki struktur yang lebih kuat. Rak budidaya dimodifikasi mirip dengan rak pembibitan, hanya saja memiliki jarak yang lebih lebar antar tanaman untuk masuknya cahaya.

Dokpri

Pada pelatihan selanjutnya yaitu ketiga dan keempat, Zaki berencana memberikan pelatihan perawatan, perancangan nutrisi untuk tanaman hidroponik, pemanenan, sekaligus pengemasan. Zaki berharap dengan adanya pelatihan ini Bapak Aldo Firmansyah mampu untuk melakukan budidaya untuk mengangkat perekonomian keluarga dimasa pandemi covid-19. Serta diharapkan softskill ini dapat berguna untuk masa depan dan tidak mengandalakan perkerjaan dari orang lain tapi mampu untuk membuat lapangan kerja baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline