Lihat ke Halaman Asli

Zaki Fahminanda

Honesty is a very expensive gift. Do not expect it from cheap people

Membuka Objek Wisata Ketika Pandemi Masih Melanda

Diperbarui: 12 Juni 2020   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan di dunia, tentunya adalah surga bagi para wisatawan mancanegara yang ingin berlibur setiap tahunnya.

Dengan banyaknya kelebihan yang dimiliki, seperti iklim, cuaca serta eksotisme adat, budaya, kuliner dan tentu saja alamnya, Indonesia seakan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda jika dibandingkan dengan negara-negara lain di benua Asia.

Akibatnya, kunjungan wisman ke Indonesia tiap tahunnya meningkat pesat. Pada tahun 2019 lalu, Indonesia tercatat mendapatkan kunjungan wisman sebanyak 16,11 Juta orang  (Data Kompas).

Dampak dari kunjungan tersebut tentu banyak sekali.  Mulai dari penerimaan devisa bagi negara, pemasukan pendapatan daerah, penyerapan investasi dan tenaga kerja hingga pengembangan UMKM di seluruh provinsi di Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Whisnutama Kusubandio menyebutkan bahwa realisasi devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2019 mencapai Rp. 280 Trilliun. Capaian ini meningkat 10 trilliun dari tahun sebelumnya.

Kontribusi dari sektor pariwisata yang melibatkan tenaga kerja sebanyak 13 juta orang tersebut, berimbas  pada Pendapatan Domestik Bruto nasional sebesar 5,5%.

Oleh sebab itu, banyak ahli ekonomi meramalkan bahwa selain mengandalkan potensi sumber daya alam dan mineral yang bisa habis beberapa tahun kedepan, Indonesia juga mempunyai potensi sangat besar dalam dunia pariwisata. Bahkan bisa dijadikan salah satu pondasi perekonomian negara kedepannya.

Namun, target Kemenparekraf dalam meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2020 ini, sepertinya masih akan jauh dari realisasi. Target mendatangkan 20 Juta Wisman ke Indonesia menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan. 

Memasuki bulan Juni 2020, pariwisata di dunia dan Indonesia dipaksa berhenti akibat adanya pandemi Covid-19. 

Sejumlah negara menerapkan aturan pembatasan travelling bagi masyarakatnya baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

Akibatnya, kunjungan wisman ke Indonesia pada periode bulan Januari hingga April 2020, terhitung hanya sebanyak 2,77 juta orang saja. Angka ini menurun 45,01 % jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2019 lalu, yang terhitung sebanyak 5,03 Juta orang (Data Kemenparekraf).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline