Lihat ke Halaman Asli

Zaki Dzulfikar

Freelance, Copywriter, Frontend Web Developer

Gadget dan Sosial Media Merusak Lingkungan?

Diperbarui: 6 Juni 2023   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di era yang serba digital ini, penggunaan gadget dan media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi, tetapi apakah kita sudah menyadari bahwa hal tersebut berdampak terhadap lingkungan? Di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, terdapat dampak yang cukup serius terhadap bumi kita.

Salah satu isu utama adalah penggunaan energi yang signifikan. Perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, dan laptop atau komputer memerlukan daya yang cukup agar dapat beroperasi. Dari proses produksi sampai dengan pengisian daya, gadget menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Selain itu, data yang terus-menerus ditransfer dan disimpan di pusat data memerlukan sumber daya energi yang besar, seperti pemakaian listrik dan pendinginan. Dalam beberapa kasus, pusat data ini beroperasi menggunakan energi dari sumber daya yang tidak terbarukan, seperti batu bara, yang semakin memperburuk lingkungan.

Selain konsumsi energi, penggunaan gadget juga berpengaruh terhadap volume limbah elektronik. Perangkat elektronik yang usang atau rusak seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah sehingga limbah elektronik menjadi terus bertambah. Selain itu, bahan kimia berbahaya, seperti timbal, merkuri, dan kadmium yang terdapat dalam gadget dapat mencemari tanah dan air jika tidak dikelola dengan benar. Diperlukan upaya yang lebih besar dalam mendaur ulang dan mengelola limbah elektronik supaya dampak negatifnya terhadap lingkungan dapat dikurangi.

Tidak hanya gadget, media sosial juga berdampak signifikan terhadap lingkungan. Perusahaan media sosial mengoperasikan pusat data besar yang mengonsumsi banyak energi untuk menyimpan data pengguna yang besar dan memprosesnya dengan cepat. Selain itu, popularitas konten visual, seperti gambar dan video di media sosial, memiliki permintaan yang signifikan dalam pembuatan dan pengiriman perangkat penyimpanan sehingga membutuhkan sumber daya yang signifikan pula.

Namun, hal tersebut bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindari gadget dan media sosial. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak penggunaan gadget dan media sosial terhadap lingkungan. Pertama, memilih gadget yang ramah lingkungan dengan tingkat efisiensi energi yang tinggi serta memilih penyedia layanan yang menggunakan energi terbarukan. Selanjutnya, mendaur ulang dan memperbaiki gadget yang rusak daripada membuangnya. Mengurangi penggunaan gadget yang tidak perlu, mematikan perangkat elektronik lainnya saat tidak digunakan, dan mengoptimalkan pengaturan daya juga dapat membantu menghemat energi. Disisi lain, kita dapat menggunakan media sosial dengan bijak, membatasi waktu online, dan menghindari penyebaran konten yang merusak lingkungan.

Kesadaran akan dampak lingkungan dari penggunaan gadget dan media sosial adalah langkah pertama yang penting. Dengan mengambil tindakan kecil dan membuat pilihan yang lebih berkelanjutan, kita dapat mengurangi jejak lingkungan kita dan menjaga planet ini untuk generasi selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline