Tantangan Pendidikan di era sekarang ini sangatlah besar. Perkembangan teknologi juga terbilang sangat pesat yang semua itu dapat menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan sosial seorang anak. Dampak positif merupakan sebagai tujuan utama dari perkembangan teknologi itu sendiri. Namun yang tidak dapat kita pungkiri adanya dampak negarif yang selalu mengiringi perkembangan teknologi di era sekarang.
Salah satu teknologi yang paling berkembang adalah teknologi komunikasi seperti smartphone. Dampak baik yang kita rasakan salah satunya kemudahan dalam berkomunikasi yang merupakan dampak positif yang kita harapkan. Namun dibalik itu ada dampak negarif bagi anak usia sekolah yaitu prilaku indifidualisme anak yang sudah kecanduan dengan smartphone. Penguatan pendidikan salah satu upayang yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi prilaku negarif pada anak. Karakter peduli sosial merupakan salah satu alternative dalam mengatasi sikap indvidualisme pada anak. Salah satu kegiatan yang mencerminkan karakter peduli sosial adalah gotong royong.
Gotong royong dalam penguatan Pendidikan karakter merupakan sikap dan prilaku menghargai kerjasama dalam menyelesaikan sebuah masalah secara bersama-sama, dengan cara menjalin komunikasi dan persahabatan, pemberian pertolongan juga bantuan kepada orang yang membutuhkan. Dapat disimpulkan bahwa gotong royong adalah bentuk kerjasama dengan tujuan solidaritas untuk dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Aktifitas yang dapat lakukan untuk memupuk rasa gotong royong dalam permainan tradisional adalah gobag sodor. Permainan ini berasal dari Yogyakarta nama gobag sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak. Permainan ini terispirasi dari para prajurit yang mempunyai permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan dalam berperang.
Permainan gobag sodor ini dimainkan oleh 2 kelompok dengan sedikitnya 6 orang anak. Setiap kelompok terdiri dari 4-7 anak atau menyesuaikan bentuk kotak. Untuk memenagkan permainan gobag sodor dibutuhkan kerjasama kelompok. Secara tidak langsung anak akan melakukan interaksi dan mendapatkan pengalaman dengan teman dalam kelompoknya. Yang semua itu dapat menumbuhkan kerjasama tim dan kekompakan dalam tim.
Sejalan dengan pentingnya gotong royong dalam pembentukan karakter peduli sosial mentri Pendidikan, kebudayaan, dan riset Nadiem Anwar Makarim mengatakan peran gotong royong yang merupakan landasan tranformasi Pendidikan Indonesia melalui trobosan merdeka belajar. Halini di ungkapkan langsung pada pertemuan kelompok kerja Pendidikan melalui video virtual pada tanggal 19 Mei 2022. Disini mentri Nadiem menggaris bawahi prinsip gotong royong sebagai nilai yang dipegang teguh bangsa Indonesia. Menurutnya nilai gotong royong bisa menginspirasi dan menjadi kunci bagi para delegasi untuk berkolaborasi menuju masa depan Pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H