Lihat ke Halaman Asli

Zakia Sabda

MAHASISWI MANAJEMEN UIN MALANG

Demi Ekonomi dan Kebutuhan Pendidikan di Era Pandemi

Diperbarui: 10 September 2021   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi wawancara bersama narasumber penjual ATK JAYA STORE(4 september 2021) Dokpri

Pandemi covid-19 sudah hampir 19 bulan lamanya menyerang Negara Negara di belahan dunia, Sejak tanggal 2 maret 2020 pemerintah mengumumkan pertama kali tentang covid-19 yang melanda Indonesia. Tak hanya menciptakan krisis kesehatan masyarakat, namun pandemi ini juga mengganggu aktivitas ekonomi Nasional. Pemerintah terus berupaya menekan laju peningkata penularan covid-19, dan disisi lain pemerintah juga berusaha untuk menanggulagi dampak yang timbul akibat pandemi ini.

Salah satunya di bidang ekonomi. Sebab, keselamatan dan ketahanan ekonomi masyarakat merupakan prioritas utama Pemerintah. Saat ini perokonomian dunia mengalami tekanan berat yang diakibatkan oleh virus tersebut. Perokonomian dunia pada Negara Negara tertentu seperti Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, UNI Eropa Singapura dan beberapa Negara lain menimbulkan efek negatif dari kesehatan ke masalah sosial dan berlanjut ke ekonomi Negara. Selain itu penyebaran virus yang menular sangat cepat mengakibatkan angka kematian semakin meningkat dan kesejahteraan penduduk semakin menurun. 

Di Indonesia sendiri dihadapkan dengan banyak masalah terkait aspek ekonomi akibat dari covid-19. Pada tahun 2020 Indonesia mengalami angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. Keputusan pemerintah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa derah sangat berdampak luas dalam proses produksi, distribusi, dan kegiatan operasional lainnya sehingga mengganggu kinerja perokonomian. 

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan perekonimian di Indnesia, banyak pengusaha memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk mendistribusikan dan mempromosikan barang dagangannya yang mudah diakses menggunakan handphone (HP). Namun masih ada beberapa pedagang yang masih menggunakan cara sederhana yaitu berjualan di rumah (toko). seperti toko ATK yang ada di Daerah pelosok Desa yang jauh dari jalan raya dan terkendala dengan sinyal. 

Di Kabupaten Bangkalan tepatnya di Desa Blega oloh Kecamatan Blega terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan "ATK JAYA STORE". Toko yang memulai usaha ATK karena jarak rumah dengan jalan raya lumayan jauh. Jadi agar memudahkan pelajar dari tingkat TK - SMA dalam mencari keperluan alat tulis, sehingga tidak perlu menempuh jarak yang cukup jauh untuk membeli perlengkapan sekolah tentunya dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik. 

Di era pandemi seperti saat ini banyak kendala yang dihadapi penjual ATK tersebut diantaranya pemberlakuan PPKM yang menyulitkan penjual untuk membeli stok perlengkapan ATK yang kosong. Pembelian secara online pun terganggu, dengan adanya PPKM baik dalam sinyal maupun keterlambatan pengiriman expedisi, dengan situasi pandemi seperti saat ini. Jelas sangat berpengaruh terhadap penghasilan dari penjual ATK berbeda dari sebelum pandemi dimana pembeli ATK yang cukup ramai dan penghasilan yang terbilang lumayan banyak.

Sekalipun sekolah sedang offline namun tak jarang masih ada pembeli ATK yang digunakan saat proses belajar di rumah. stok ATK yang kurang lengkap membuat pelajar sedikit kebingungan karena jarak rumah dari jalan raya yang lumayan jauh, dan beberapa toko yg tersedia banyak yang tutup. Dengan adanya usaha ATK JAYA STORE ini terdapat solusi dan ide kreatif bagi distributor dan konsumen. 

Ketika melakukan wawancara dan pengambilan dokumentasi usahanya pada narasumber yang bernama Nurul Fitriyah atau pemilik usaha ATK JAYA STORE ini, saya sendiri banyak sekali mendapatkan pengalaman dan informasi tentang usaha yang ia dirikan. seperti latar belakang berdirinya toko tersebut, kesulitan yang dihadapi untuk mengembangkan usahanya dimasa pandemi, perbedaan penghasilan, dan lain sebagainya. Maka dari itu ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan olehnya untuk tetap berjualan meskipun tidak kondusif seperti dulu. 

Saat ditanya kapan awal mula memulai usaha ini, dan apa perbedaan yang terjadi ketika sebelum dan saat pandemi, dia mengatakan "Dipertengahan tahun 2018. Awalnya hanya iseng menjual beberapa keperluan sekolah, lambat laun semakin banyak pembeli dan permintaan konsumen pada alat tulis yang lebih lengkap lagi, dengan begitu saya semakin banyak menyediakan berbagai macam keperluan sekolah dengan berbeberapa pilihan harga mulai dari kualitas yang standart sampai yang bagus. Saat sebelum pandemi banyak sekali pembeli yang berdatangan, tapi sejak pandemi covid berlangsung, sedikit demi sedikit ada penurunan pembeli karena proses belajar mengajar melalui online, tentunya sangat memperngaruhi penghasilan, apalagi ketika penerapan PPKM dimana sejak itu harus tetap di rumah, dan segala aktivitas dilakukan di rumah, nah disitu juga menyulitkan saya dalam membeli stok yang kosong. Sebelum pandemic ini berlangsung saya sering membeli keperluan sekolah di tempat grosir ATK yang ada di Surabaya. Namun sejak PPKM diberlakukan kesulitan yang ada karena proses belajar tetap dilakukan dirumah dan beberapa masih mencari ATK akhirnya saya memutuskan untuk membeli stok yang kosong dengan cara online, tidak mudah untuk proses ini karena lagi- lagi PPKM, dimana jasa expedisi tidak bisa selalu tepat waktu dalam mengantarkan barang pesanan. Tentunya ada kendala di ongkos kirim juga, biasanya jika membeli ke tokonya langsung biaya transportasi sekali jalan, tapi pada saat via online barang barang yang dibutuhkan tidak semuanya lengkap". 

Dari penjelasan narasumber Nurul Fitriyah diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat penjualan semakin menurun karna adanya pandemi covid-19 ini. Untuk itu, harapan dan sarannya semoga pandemi segera berlalu, sekolah mulai aktif, dan mulai bisa membeli stok-stok perlengkapan di tempat grosir yang lengkap dan Tetap menjaga stok ATK dalam posisi aman, sehingga pembeli mendapatkan perlengkapan sekolah yang dibutuhkan, karena mengingat pembelian secara online tidak bisa tepat waktu untuk sampai dirumah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline