Lihat ke Halaman Asli

Zakiah DwiNur

Mahasiswa

Pria Konyol yang Singgah

Diperbarui: 28 Juli 2023   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Haii, sedikit berbagi experience menarik, pernah ga sih ngalamin ada di sebuah hubungan yang isinya gitu-giru aja? Berproseslah dan jangan sesekali terus berputar-putar disana, kadang ya jadi perempuan itu merugikan hanya karena ia terlalu mudah berharap, terlalu mudah menaruh harapan baik kepada laki-laki nya, sesuai pengalaman, aku pernah mengalami hubungan yang jauh lebih aneh dibandingkan kata toxic relationship, hati yang ingin namun diri yang tak menerima, hati memang ingin butuh seseorang itu ada, tapi diri yang tak bisa menerima, hanya menjadikannya kebutuhan diri sendiri semata, kadang kalo posisi cape lelah butuh banget superhero yang bilang 'semangat yaa, kamu kenapa, how's ur day bla blaa' ternyata yang selama ini di cari gabisa datang dari orang baru gitu aja yang bahkan asing, lebih asing dari diri kita sendiri, takut senang takut senang rasa nya, lantas apa yang mesti di bayangkan dari seorang priaku dulu? Tidak ada.

Konyol sekali tuhan mempertemukan kita, harus nya waktu ku tidak ku buang sia-sia kemarin, tulus saja tidak cukup bagi nya, ternyata selama ini banyak sekali hak mu di atas rezeki ku ya, anggap saja begitu. Seharusnya aku tak perlu mempertahankannya layaknya kamu manusia yang penuh arti kemarin, walau sedikit jauh terlambat untuk buka mata setelah berlalu-lalu ku tutup tapi tuhan punya cara nya sendiri membawaku pergi dari cerita pria konyol ini, bahkan tidak dengan banyak nya kecewa, sejati nya kamu jauh lebih pantas merasa kecewa dan malu dibanding diri ini.

Kemarin, aku hanya lari menjauhi diri sendiri, tak ingin dengar dan kembali, terkadang sulit di tebak pria itu, hidup nya masih jauh perlu mendapatkan empati tapi sudah terlalu yakin menjadi diri yang layak di singgahi, terlalu banyak buang buang waktu bersama nya, lantas inilah alasan pergi.

Yap hidup adalah pilihan, jauh dari sebelum  mengenal pria itu aku sudah tau apa tujuan ku terlebih dahulu, jadi tak pernah ada penyesalan yang perlu sekali di sesali, dan sekarang kembali melanjutkan tujuan ku ke depan, kembali menjadi diri sendiriiii, ya setelah bersusah payah aku menemukan nya kembali, laki laki itu sedikit seperti manusia yang berpura-pura memakai hati sedangkan dirinya sendiri tidak memiliki hati walau bahkan hanya sedikit, bagaimana bisa ia memperbaiki diri yang penuh hancur ini sedangkan diri nya jauh lebih lebur, semoga hari mu baik dan aku jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline