Lihat ke Halaman Asli

Donor Darah, Langkah Sederhana untuk Kesehatan dan Kebaikan Bersama

Diperbarui: 29 Oktober 2024   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://ormawa.stekom.ac.id/berita/manfaat-donor-darah 

Sebelumnya, Tahukah Anda bahwa setiap detik, seseorang diseluruh dunia membutuhkan transfusi darah ? Namun, sering kali persediaan darah tidak mencukupi. Maka donor darah adalah satu-satunya solusi paling efektif untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut. Donor darah merupakan suatu kegiatan kemanusiaan yang dimana kita  menyumbangkan darah secara sukarela dari orang sehat kepada orang yang membutuhkan lalu disimpan di bank darah yang kemudian digunakan untuk keperluan transfusi darah seperti kecelakaan, transplantasi organ, kanker, thalasemia, hingga penyakit lainnya. Donor darah merupakan salah satu bentuk kepedulian kita yang paling sederhana terhadap sesama yang sangat berdampak besar karena donor darah tidak hanya memberi manfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pendonor itu sendiri. Setetes darah yang kita donorkan dapat menyelamatkan banyak nyawa orang lain dan itu merupakan salah satu Tindakan yang sangat mulia kita untuk memberikan kehidupan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan donor darah, kita bisa menjadi pahlawan bagi orang-orang yang membutuhkan tanpa menunggu momen krisis.

Perlu kita ketahui bahwa tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya, Karena ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon pendonor. Berikut beberapa syarat yang bertujuan untuk menjamin keselamatan pendonor dan penerima darah menurut Permenkes RI 2015:

  • Umur 17-60 tahun
  • Berat badan minimal 55 Kg,
  • Suhu tubuh 36,5 -- 37,5 Celsius
  • Tekanan darah Sistolik : 90-160 mmHg Diastolik : 60-100 mmHg
  • Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/ menit
  • Hemoglobin 12,5 -- 17 gr/dl
  • Bagi wanita tidak sedang haid, hamil atau menyusui,
  • Tidak menderita penyakit jantung, hati, ginjal, paru, kencing manis, pendarahan, kejang atau penyakit kulit kronis.
  • Tidak menderita hepatitis B, tubercolosis, sifilis, epylepsi dan sering kejang,
  • Tidak pernah mengalami ketergantungan obat, alkoholisme akut dan kronik,
  • Tidak menderita penyakit kulit pada vena yang akan di tusuk,
  • Tidak mempunyai kecenderungan pendarahan atau penyakit darah dan tidak mengidap penyakit HIV/ AIDS.

Pertama calon pendonor harus mengisi lembar kuesioner mengenai riwayat penyakit, riwayat konsumsi obat-obatan, dan kondisi kesehatan lainnya. Dalam proses ini, calon pendonor diharapkan mengisi kuesioner dengan jujur. Selanjutnya, pendonor akan melewati pemeriksaan lanjutan yang meliputi pengecekan suhu, nadi , berat badan, tekanan darah, serta kadar hemoglobin di dalam darah. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin keselamatan pendonor dan penerima. Jika calon pendonor telah lolos semua pemeriksaan, maka petugas medis akan memasukkan jarum steril ke pembuluh darah vena di lengan pendonor untuk mengambil darah. Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 5--10 menit dengan jumlah darah bervariasi, ada yang sebanyak 350 cc atau 450 cc, Pendonor tidak perlu khawatir akan kekurangan darah, karena tubuh akan secara alami memproduksi darah baru untuk menggantinya.

Hal apa saja yang perlu diperhatikan setelah donor darah

Setelah donor darah selesai dilakukan, biasanya pendonor akan disarankan beristirahat setidaknya selama 15 menit sebelum kembali beraktivitas seperti biasa dan pendonor akan mendapatkan makanan kecil dan minuman untuk mencegah rasa pusing dan lemas. Selain itu, beberapa hal lain yang perlu diperhatikan setelah donor darah yaitu sebagai berikut:

  • Membatasi aktivitas fisik yang berat, setidaknya selama 5 jam setelah donor darah.
  • Lepaskan plester penutup bekas luka jarum suntik minimal 4--5 jam setelah donor darah.
  • Hindari konsumsi alkohol setidaknya sampai 24 jam ke depan.
  • Hindari mengonsumsi minuman panas.
  • Hindari berdiri dalam waktu lama di bawah sinar matahari.
  • Memperbanyak asupan air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang bersamaan dengan darah.
  • Hindari merokok, setidaknya selama dua jam setelah donor darah.
  • Mengonsumsi makanan penambah darah yang mengandung zat besi, tembaga, asam folat, serta vitamin A, B2, C, dan E.

Apa saja Manfaat dari Donor Darah ?

Donor darah memiliki segudang manfaat untuk kesehatan seperti dengan donor darah kita dapat mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya, dan dengan donor darah secara tidak langsung kita juga bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis, karena saat sebelum melakukan donor darah petugas akan melakukan pemeriksaan seperti Pemeriksaan  nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, tekanan darah hingga kadar Hb (Hemoglobin) sekaligus mampu mendeteksi adanya penyakit menular lewat darah seperti HIV, Sifiis, hepatitis A, hepatitis B dan Hepatitis C, hingga malaria. Serta dapat juga mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, membantu penurunan  berat badan, mempercepat produksi sel darah, mendapatkan kesehatan psikologis, dan lain sebagainya.

Dengan berbagai manfaat donor darah yang telah disebutkan diatas, diharapkan mampu memberikan dorongan kepada kita dan seluruh masyarakat untuk mengikuti program donor darah. Tidak harus di Unit Transfusi Darah (UTD) donor darah juga bisa dilakukan di berbagai tempat yang mengadakan program donor darah, sehingga dapat memudahkan masyarakat yang ingin mengikuti program donor darah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline