Lihat ke Halaman Asli

Isu-isu tentang Profesionalisme Guru yang Ada di Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2021   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isu-isu tentang Profesionalisme Guru yang Ada di Indonesia (unsplash/taylor-wilcox)

ABSTRAK 

Profesionalisme guru adalah situasi yang menekankan pada penguasaan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. 

Profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen, tetapi lebih merupakan sikap, bahkan pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi, bukan hanya memiliki ketrampilan yang tinggi, tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. 

Globalisasi telah mengubah cara hidup manusia sebagai indi-vidu, sebagai warga masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Tidak ada seorang pun yang dapat menghindari arus globalisasi

Guru memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional, karena guru merupakan ujung tombak dalam layanan pendidikan di sekolah. Maka dalam  Mutu pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan mutu guru. 

Berkaitan dengan hal terebut, ada beberapa  isu-isu penting tentang profesionalisme guru Pasca digulirkannya sertifikasi, kesejahteraan guru mengalami peningkatan. Profesi Guru mulai naik kelas dan mulai dilirik. 

Baca juga : Bikin Awet Muda! Inilah 5 Alasan Mengapa Jadi Guru SD Itu Menyenangkan

Banyak anak muda banyak memilih kuliah di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Kurangnya komunikasi yang kurang terjalin dengan baik antara orang tua dan guru pun menimbulkan potensi kesalah pahaman antara keduannya. 

Dalam menjalankan tugasnya pun, guru harus memiliki paradigma baru, menyesuaikan dengan tuntutan zaman.

Kata kunci : profesionalisme, globalisasi, dan isu tentang keduanya yang ada diindonesia

PROFESIONALISME  DAN GLOBALISASI 

Guru sebagai pendidik memangku jabatan profesional, jabatan tersebut adalah suatu profesi yang sangat berperan dalam pendidikan formal. 

Guru dapat dikatakan menempati posisi yang sangat strategis dalam pengelolaan proses belajar pada pendidikan formal. Guru-lah yang merancang, mengarahkan dan mengelola proses belajar mengajar dalam rangka (untuk) mencapai tujuan yang telah ditentukan, dan sudah tentunya untuk kesejahteraan subyek didik. 

Dalam konteks itu, guru tidak hanya membina anak untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan secara kognitif saja,tapi lebih jauh dari itu adalah untuk dapat membina nilai kemanusiaan pada anak.

Baca juga : Kontribusi Kompetensi Kepribadian Guru

Guru profesional mutlak dibutuhkan ditengah tantangan dunia pendidikan yang semakin berat. Sekolah diharapkan menghasilkan lulusan yang handal dan siap bersaing di era globalisasi  saat ini. 

Negara-negara di dunia bersaing secara terbuka. Arus manusia, modal, barang, dan jasa tidak dapat dihindari. Begitupun dinamika informasi dan komunikasi berjalan sangat cepat dan tidak mengenal batas.

Globalisasi telah mengubah cara hidup manusia sebagai indi-vidu, sebagai warga masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Tidak ada seorang pun yang dapat menghindari arus globalisasi. 

Setiap individu dihadapkan pada dua pilihan, yakni dia menempatkan dirinya dan berperan sebagai pemain dalam arus perubahan globalisasi, atau dia menjadi korban dan terseret derasnya arus globalisasi. 

Dari segi sosial, masyarakat global akan menjadi sangat peka dan peduli terhadap masalah-masalah demokrasi, hak asasi manusia, dan isu lingkungan hidup.

Menurut Kunandar, ada beberapa tantangan globalisasi yang harus disikapi guru

ISU-ISU PROFESIONALISME GURU

Pasca digulirkannya sertifikasi, kesejahteraan guru mengalami peningkatan. Profesi Guru mulai naik kelas dan mulai dilirik. Banyak anak muda banyak memilih kuliah di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). LPTK kebanjiran mahasiswa calon guru. Guru saat ini merasa bangga menjadi guru, alias tidak minder lagi.

Kesejahteraan adalah hak siapapun, termasuk para guru. Dengan adanya peningkatan kesejahteraan, para guru diharapkan lebih fokus dalam bekerja, tidak lagi disibukkan dengan mencari penghasilan tambahan walau kadang yang namanya manusia keinginannya tidak terbatas. 

Peningkatan kesejahteraan biasanya diikuti dengan perubahan gaya hidup. Kini, pemerintah telah meningkatkan kesejahteraan guru, dan guru pun diharapkan dapat memberikan layanan terbaik kepada para siswanya.

Kurangnya komunikasi yang kurang terjalin dengan baik antara orang tua dan guru pun menimbulkan potensi kesalah pahaman antara keduannya. 

Baca juga : Bagaimana Pendidikan Karakter Siswa Bisa Dijalankan Jika Guru Bebas Keluar Masuk Area Sekolah Seenaknya Sendiri?

Ketika ada dugaan kasus kekerasan terhadap siswa di sekolah, maka orang tua bukannya mengklarifikasi dengan baik-baik kepada sekolah, tetapi justru malah melaporkan guru keaparat kepolisian. 

Akhirnya kasusnya menjadi ramai, dan kalua sudah diliput di media, kasusnya bisa menyebar kemana-mana dan dampaknya berbagai opini pun bisa muncul.

Perlindungan terhadap guru pun mendesak untuk segera diwujudkan agar guru dapat melaksanakan tugas dengan aman dan nyama, tidak di hantui kriminalisasi. 

Oleh karena itu, pemerintah dihrapakan segera menertibkan regulasi perlindungan guru dan globalisasi profesi guru perlu mengoptimalkan perannya dalam melindungi guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline